Keluarga Maksudi Bersyukur Menjadi Peserta JKN

Jujur saja, kami kerja sebagai buruh, hanya cukup untuk makan sehari-hari.

Keluarga Maksudi Bersyukur Menjadi Peserta JKN
Maksudi peserta Jaminan Kesehatan Nasional dengan iuran dibayar pemerintah. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi Maksudi (61) dan keluarganya menjadi hal yang disyukuri dalam hidupnya. Program itu menjadi andalan Maksudi dan keluarganya setiap kali mengakses pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan.

Warga Kecamatan Pejagoan itu menceritakan pengalamannya saat mendampingi istri menjalani perawatan di Puskesmas Pejagoan dengan memanfaatkan program JKN. Seluruh biaya perawatannya dijamin BPJS Kesehatan karena sudah terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI).

"Belum lama istri saya merasa lemas, mual dan badannya panas dingin. Memang gejala itu sudah berlangsung selama beberapa hari. Awalnya saya mengira, istri bisa sembuh dengan beristirahat di rumah. Ternyata tidak ada perubahan dan saya langsung membawanya ke Puskesmas Pejagoan yang kebetulan tidak jauh dari tempat tinggal saya,” ujar Maksudi, Kamis (13/2/2025).

Maksudi terbantu dengan adanya Program JKN. Tanpa adanya bantuan biaya jaminan kesehatan dari Program JKN, merasa sangat terbebani dengan biaya perawatan istri yang menurutnya tidak sedikit.

Untuk berobat

Bukan kali ini saja keluarganya memanfaatkan peserta JKN untuk berobat. Setiap kali keluarganya sakit, pasti menggunakan JKN, sebagai salah satu program pemerintah yang secara nyata menyentuh masyarakat, baik dari kalangan bawah sampai kalangan atas dalam mengakses pengobatan.

“Jujur saja, kami merasa keberatan dengan biaya berobat karena sehari-hari kami kerja sebagai buruh, hanya cukup untuk makan sehari-hari. Kalau tidak terdaftar JKN, saya pasti pikir-pikir dulu kalau mau berobat ke rumah sakit. Saya merasa tenang mendampingi istri berobat, karena biayanya sudah pasti dijamin BPJS Kesehatan," katanya.

Selama menjalani pengobatan, istrinya mendapatkan pelayanan yang maksimal. Kondisi ruang rawat inap di puskesmas cukup nyaman dan lengkap.

“Pelayanan di puskesmas cukup lengkap ya. Waktu istri saya masuk IGD, ada pemeriksaan laboratorium juga karena sempat diambil darah. Untuk pelayanan yang sudah bagus ini saya harap dapat terus dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi,” kata Maksudi.

Kurang mampu

Dia menyatakan menjadi peserta JKN merupakan salah satu kebutuhan penting, terlebih lagi untuk masyarakat kurang mampu. Dengan adanya program JKN dapat memberikan jaminan kesehatan yang pasti sehingga memberikan rasa aman dan nyaman.

Menurutnya, jika sewaktu-waktu sakit, tidak perlu khawatir lagi terkait biaya pengobatannya karena sudah dijamin Program JKN. “Setiap saya bertemu saudara, saya selalu merekomendasikan untuk terdaftar Program JKN, karena manfaatnya yang luar biasa besar. Saya lihat masih ada sebagian masyarakat menyepelekan, nanti pas sakit baru daftar atau bayar iuran. Padahal program JKN ini penting sekali, bisa digunakan untuk berjaga-jaga apabila sewaktu-waktu membutuhkan penanganan medis," tambahnya.

Saat ini keluarganya memang masih terdaftar sebagai peserta segmen PBI. Namun, jika suatu saat nanti kepesertaan PBI-nya dinonaktifkan, karena tidak masuk lagi dalam bantuan pemerintah, tidak ragu untuk mengalihkan menjadi peserta mandiri. Baginya, dengan membayar iuran JKN, dapat turut membantu masyarakat. Saat keluarganya sakit, biaya pelayanan kesehatannya telah dibantu peserta lain yang sehat.

“Tentu saya juga tidak keberatan membantu masyarakat lain yang sedang membutuhkan karena tidak ada ruginya membantu sesama. Insya Allah kebaikan yang dilakukan dengan penuh keikhlasan akan memberikan keberkahan, " ujar Maksudi. (*)