Kasus Covid-19 Bertambah Brimob Terjun ke Pasar

Kasus Covid-19 Bertambah Brimob Terjun ke Pasar

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Jumlah kasus terkonfirmasi positif virus Corona atau covid-19 di Kabupaten Bantul bertambah. Meski ada pasien yang sembuh namun jumlah pasien positif juga tambah. Dalam satu hari bisa bertambah puluhan orang hampir semuanya Orang Tanpa Gejala (OTG).

Tercatat, Rabu (2/9/2020), terdapat penambahan 4 pasien baru dan 7 orang sembuh sehingga total pasien dirawat ada 96 orang yang tersebar di berbagai rumah sakit termasuk RS Lapangan Bambanglipuro. Mereka yang terinfeksi Covid-19 merata dan hingga berita ini diturunkan, kecamatan yang zero pasien adalah Pundong, Pleret dan Piyungan.

“Penambahan pasien terus terjadi. Mayoritas OTG,” kata Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul, dr Sri Wahyu Joko Santoso atau akrab disapa dokter Oky. Banyak juga dari mereka yang terpapar merupakan tenaga kesehatan (nakes) yang bekerja di Puskesmas ataupun RS.

Pasi Ops Batalyon A Pelopor Brimob Polda DIY, Iptu Sidiq Pramono SH, mengatakan sesuai arahan Dansat Kombespol Imam Suhadi SIK, pihaknya menerjunkan anggota ke pasar-pasar.

Selain membagikan masker, anggota Brimob juga melakukan edukasi dan pemahaman kepada pedagang ataupun pengunjung pasar agar menerapkan protokol kesehatan. Seperti mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan serta senantiasa menggunakan masker.

Penanggung jawab kegiatan pada hari pertama Senin (31/8/2020) silam adalah Aiptu Hartoyo dan hari kedua Selasa (1/9/2020) Bripka Purnomo. Dibagikan masker sejumlah 80 lembar.

“Kami menyasar ke Pasar Piyungan dan Pasar Pleret selama dua hari tersebut. Kegiatan ini akan terus kami lakukan ke titik-titik lain agar angka penyebaran Covid-19 bisa ditekan,” kata Iptu Sidiq.

Secara terpisah Bupati Bantul Drs H Suharsono mengatakan pasar di Bantul memang dibuka untuk aktivitas berjualan. Harapannya roda perekonomian masyarakat berputar di tengah pandemi.

“Dulu saat rapat dengan Ngarsa Dalem, dari Sleman dan Kota mengatakan akan membuka mal. Karena Bantul tidak ada mal, saat itu saya matur Ngarsa Dalem untuk membuka obyek wisata dan pasar. Banyak warga Bantul mencari penghidupan dari berjualan,” kata bupati.

Hanya saja dirinya wanti-wanti agar para pedagang dan pembeli selalu menerapkan protokol kesehatan sehingga tidak muncul klaster baru dari keputusan yang diambil bupati. (*)