Peserta Lomba Mancing Wajib Berbusana Surjan

KORANBERNAS.ID – Memperingati Hari Pangan Sedunia Tahun 2019, Desa Wisata Brayut menyelenggarakan lomba mancing.

Uniknya, tidak kurang 200-an peserta lomba wajib mengenakan busana tradisional Surjan, lengkap dengan blangkon menutupi kepala. Mereka adalah warga Desa Brayut dan sekitarnya.

Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun membuka langsung lomba itu ditandai pemukulan kentongan, Minggu (20/10/2019).

Dia menyambut baik diselenggarakannya Peringatan Hari Pangan tersebut di Desa Brayut. Terlebih Kabupaten Sleman merupakan penyangga kebutuhan pangan DIY dengan surplus beras setiap tahunnya.

Dia berharap acara tersebut mampu membangkitkan semangat para petani, sehingga predikat ketahanan pangan terus dipertahankan bahkan ditingkatkan.

Menurut Sri Muslimatun kegiatan tersebut sangat baik untuk mempererat silaturahim di antara warga. Melalui kegiatan tersebut masyarakat diajak menjaga kelestarian sungai.

“Menjaga kelestarian sungai bisa dilakukan seluruh warga dengan cara sederhana, yakni tidak membuang sampah di sungai,” katanya.

Kegiatan yang sudah memasuki tahun kedua yang diinisiasi oleh Paroki Santo Yohanes Paulus II Brayut tersebut bertema Mencintai Pangan Lokal, Ayo Konsumsi Pangan Sehat, Segar dan Sejahtera.

Diselenggarakan pula lomba memasak dan coocking class berbahan dasar singkong, lomba menangkap ikan yang diikuti 100 anak-anak serta pembibitan 100 pohon gayam yang akan ditanam di sepanjang sungai wilayah Pandowoharjo.

Lurah Pandowoharjo, Sarjumiharta, mengajak seluruh warganya membuktikan Desa Brayut sudah berani bergerak menjaga kelestarian lingkungan.

“Kita sudah banyak punya orang pintar, sekarang yang kita butuhkan adalah orang yang mau beraksi,” tegasnya.

Warga desa ini harus menjadi contoh dan teladan di masyarakat untuk memberikan bukti nyata menjaga kelestarian lingkungan dengan bertindak langsung.

“Tidak hanya di sungai, tetapi mari di lahan pekarangan kita bebaskan dari pencemaran sampah anorganik,” katanya. (sol)