Kampus Wujudkan Desa Tangguh Bencana Covid-19

Kampus Wujudkan Desa Tangguh Bencana Covid-19

KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA--Kampus harus terus ikut berperan dalam menangani pandemi Covid-19. Salah satunya dengan dalam manajemen bencana.

Hal ini pula yang dilakukan UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVY). Selama pandemi, kampus ini telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan desa Tangguh bencana.

“Di antaranya melalui kerja sama dengan desa mitra dalam menghadapi Covid-19,” ujar Rektor UPNVY, Irhas Effendy dalam Pidato Dies Natalis ke-63 tahun 2021 “Dengan Semangat Bela negara di Era Pandemi Menuju Indonesia Tangguh”di kampus setempat, Rabu (15/12/2021).

Menurut Irhas, tujuan dari kegiatan ini adalah penguatan komunitas desa mitra dalam menghadapi Covid-19 sebagai bagian dari capacity building. Kampus juga memberikan bantuan langsung berupa pemenuhan kebutuhan hidup bagi warga yang menjalani isolasi mandiri.

Penguatan ini juga dilakukan untuk pusat pelayanan kesehatan (Puskesmas) terdekat. Puskesmas yang menjadi prioritas kegiatan adalah puskesmas yang wilayah kerjanya memiliki rumah isolasi mandiri milik warga.

Ada 5 kecamatan yang menjadi sasaran utama program UPNVY dalam membangun “Desa Tangguh Bencana”. Yaitu Kecamatan Depok, Dukuh, Selo, Cangkringan dan Ngemplak. UPN “Veteran” Yogyakarta bersama para pihak “pentahelix” lainnya bekerja sama mendukung warga Tembi untuk mewujudkan dan menyiapkan Rumah Isolasi Mandiri.

“Kami juga memfasilitasi kegiatan anak-anak agar tidak bosan selama pandemi dengan melakukan lomba gambar bertemakan kampanye kesehatan dan kebersihan serta bercocok tanam,” jelasnya.

UPNVY, lanjut Rektor juga membantu sosial ekonomi dan ketahanan pangan warga melalui dukungan pembesaran lele, berkebun dan pembuatan masker non medis. Sedangkan untuk masyarakat di sekitar kampus, UPNVY bekerja sama dengan salah satu perbankan memberikan bantuan paket sembako kepada warga pedukuhan Tambakbayan Catur Tunggal Depok Sleman.

Selain konsen dalam penanganan covid-19, UPNVY juga berperan aktif dalam penanganan darurat bencana erupsi Gunung Merapi. Sejak September 2020, Pusat Studi Manajemen Bencana (PSMB) bekerja sama dengan FPRB, BPBD Sleman, RedR Indonesia dan UNICEF melakukan pendampingan pada 7 desa, yaitu Glagaharjo, Kepuharjo, Umbulharjo, Hargobinangun, Purwobinangun, Girikerto dan Wonokerto.

“Kami melakukan adaptasi rencana kontingensi Merapi di masa pandemi Covid-19,” ujarnya.

Terkait dengan kebencanaan, UPNVY pada tahun 2021 ini menjadi tuan rumah “Indonesian Fire and Rescue Competion” yang diikuti perusahaan-perusahaan pertambangan. Ini adalah pertama kalinya perguruan tinggi dipercaya melaksanakan event ini. Hal ini menunjukkan UPNVY menjadi bagian penting pengembangan keamanan dan terjadinya kebencanaan tambang. Salah satunya berperan dalam penanganan bencana Gunung Semeru.

“Tim tanggap bencana juga langsung terjun ke lokasi untuk membantu meringankan penderitaan masyarakat,” imbuhnya.(*)