Kaliurang Ditutup, Aktivitas Masyarakat Tetap Jalan
KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Obyek wisata Kaliurang ditutup sementara waktu terkait dengan tanggap darurat wabah Covid-19 sejak tanggal 26 Maret 2020 lalu. Namun, aktivitas masyarakat masih berlanjut dengan tetap mematuhi anjuran serta imbauan pemerintah maupun melaksanakan Maklumat Kapolri Nomor MAK/2/III/2020.
"Warga masyarakat Kaliurang sendiri juga telah sepakat membuat prosedur minimal yang diterapkan oleh warga, antara lain physical distancing dalam berinteraksi, mengenakan masker dalam melakukan aktivitas di luar rumah ataupun dalam bekerja," kata Sudarningsih, Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Rabu (15/4/2020).
Selain itu, lanjut Sudarningsih, warga Kaliurang juga melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala di lingkungannya. Warga diwajibkan menerapkan kebersihan dengan cuci tangan dengan sabun menggunakan air mengalir atau hand sanitizer sebelum dan sesudah berinteraksi dengan orang lain serta tidak menyentuh wajah (mata, hidung, dan mulut) sebelum cuci tangan dengan menggunakan sabun. Juga tidak melakukan kontak fisik seperti bersalaman atau aktivitas kontak fisik lainnya dengan tamu yang datang.
"Untuk memberikan layanan standar minimal lainya, terhadap warga ataupun orang yang datang di Kaliurang akan dilakukan pengukuran suhu badan guna memastikan tidak dalam keadaan demam atau panas tinggi atas yang bersangkutan di gerbang masuk Kaliurang," jelas Sudarningsih.
Hal yang sama juga dijelaskan ketua Asosiasi Perhotelan Kaliurang (ASPEK), Heribertus Indiantara. "Untuk kelangsungan aktivitas ekonomi masyarakat Kaliurang sudah terkondisi. Penginapan dan warung kalau tidak menerapkan SOP, ya diimbau tidak buka, dan kalau warung imbauannya ya take away atau tidak di makan di tempat," kata Heri.
Heri juga menjelaskan, sampai saat ini suasana di Kaliurang masih sepi dan tidak banyak pengunjung. (eru)