Dewan Minta Warga Patuhi Protokol Kesehatan Secara Baik

Dewan Minta Warga Patuhi Protokol Kesehatan Secara Baik

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Berdasarkan catatan Satuan Tugas Covid-19 Pemerintah Kabupaten Sleman menunjukkan lonjakan kasus Covid-19 di Sleman. Merujuk kondisi tersebut, DPRD Sleman merekomendasikan beberapa poin penting dengan tujuan agar Covid-19 di Sleman terkendali.

Demikian diungkapkan Hj Sumaryatin, Sekretaris Komisi A DPRD Sleman sekaligus tim DPRD Sleman untuk penanganan Covid-19 dalam rilisnya, Sabtu (16/1/2021).

Politisi PKS ini juga memberikan tiga catatan penting dan berharap masyarakat tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 yaitu dengan memakai masker, mencuci tangan dengan air mengalir dengan sabun, menjaga jarak dan tidak berkerumum. Termasuk disiplin dan patuh dalam melaksanakan Pengetatan secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM).

“Diharapkan dengan langkah ini kasus Covid-19 di Sleman dapat ditekan, sehingga Sleman dapat menjadi zona hijau Covid-19,” kata Sumaryatin.

Poin pertama, menurutnya, yang perlu diperhatikan adalah pasar. Dipastikan Satgas pasar mengetatkan prokes di semua pasar di Sleman. Targetnya 100 persen pengunjung dan pedagang pasar harus bermasker, menjaga jarak dan menggunakan fasilitas cuci tangan sebelum dan sesudah di pasar agar terjaga.

"Kalau perlu yang tidak bermasker di pasar ramai-ramai dinyanyikan lagu agar memakai masker dan agar ada kesadaran tinggi warga untuk saling jaga dengan saling mengingatkan," tutur Sumaryatin.

Yang kedua tentang kegiatan warga. Kesadaran seluruh warga untuk menjaga dari kerumunan dan segala bentuk interaksi sosial yang mengendorkan protokol kesehatan.

Yang terakhir dan jadi poin yang mendesak, dari sisi penanganan, Pemkab Sleman diminta untuk menyiapkan tenaga kesehatan (nakes) dan bed yang memadai sesuai kelonggaran yang telah dikeluarkan pemerintah pusat dengan tetap menjaga keselamatan nakes. Extend tambahan jumlah bed isolasi Covid-19 di rumah sakit rujukan dengan tetap mempertahankan layanan terbaik dan keselamatan tenaga kesehatan.

"Masyarakat menahan diri dengan prokes ketat, pemerintah mengantisipasi lonjakan yang mengakibatkan banyak pasien bergejala harus antri untuk mendapatkan perawatan yang baik. Agar angka kematian karena Covid-19 bisa kita tekan," pungkas Sumaryatin. (*)