Kabupaten Purworejo Siap Jadi Pilot Project Ketahanan Pangan Nasional

Indonesia pernah swasembada beras, bahkan pernah meminjamkan ke negara tetangga Vietnam, Kamboja dan Thailand.

Kabupaten Purworejo Siap Jadi Pilot Project Ketahanan Pangan Nasional
Bupati Purworejo Yuli Hastuti memberi cenderamata kepada utusan Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Ketahanan Pangan Muhamad Mardiono. (istimewa)
Kabupaten Purworejo Siap Jadi Pilot Project Ketahanan Pangan Nasional

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Purworejo Jawa Tengah merupakan kabupaten pertama yang dikunjungi utusan presiden dan akan dijadikan pilot project pertama di Indonesia program ketahanan pangan nasional.

Dalam waktu dekat kabupaten itu akan menerima bantuan ternak sapi 30 ekor yang direncanakan untuk Desa Ketawangrejo Kecamatan Grabag.

Ini terungkap saat pertemuan utusan Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Ketahanan Pangan H Muhamad Mardiono beserta rombongan di Rumah Dinas Bupati Purworejo, Selasa (21/1/2025).

Bupati Purworejo Yuli Hastuti didampingi Forkopimda dan pejabat terkait pada kesempatan itu mengikuti FGD (Focus Group Discussion) ketahanan pangan di Pendopo Agung Purworejo yang diwarnai saling bertukar cenderamata.

Swasembada beras

"Kunjungan kerja ini merupakan arahan dari Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk mendukung program kerja 100 hari. Indonesia pernah swasembada beras, bahkan pernah meminjamkan ke negara tetangga Vietnam, Kamboja dan Thailand. Tahun 2028 diharapkan Indonesia mencapai swasembada beras kembali," ujar Muhammad Mardiono.

Menurutnya, masalah yang dihadapi bersama saat ini adalah keberadaan 17 juta petani gurem, yaitu petani dengan keterbatasan lahan.

Pemerintah ingin mencari solusi untuk mereka agar tetap produktif. Dia menekankan program pemerintah harus dilaksanakan dan pertama kali program ini untuk Kabupaten Purworejo.

"Kenapa Purworejo, karena lumbung pangan Jawa Tengah dan nasional. Nanti para petani akan membentuk kelompok tani, kemudian akan terintegrasi dengan ternak sapi.  Setelah itu diberikan bantuan sapi seberat 200 kg, setelah jadi 400 kg akan diambil dan diganti, begitu seterusnya. Mulainya kapan, kami menunggu kesiapan Pemerintah Daerah," jelasnya.

Beri apresiasi

Bupati Purworejo memberikan apresiasi atas kesediaan Utusan Khusus Presiden RI Bidang Ketahanan Pangan Muhamad Mardiono.

Kabupaten Purworejo memiliki luas wilayah 1.081,45 km2 dan jumlah penduduk 789.000 jiwa terbagi 16 Kecamatan dan 494 desa/kelurahan.

"Kami akan mendukung Asta Cita Bapak Presiden. Kabupaten Purworejo merupakan salah satu lumbung pangan di Provinsi Jawa Tengah bagian selatan. Pemerintah Daerah selalu berupaya mempertahankan dan meningkatkan produksi dan produktivitas pangan," ujarnya.

Bupati menyampaikan untuk memperkuat ketahanan pangan telah dilaksanakan berbagai program di antaranya pembangunan lumbung pangan masyarakat beserta sarana pendukungnya.

Lahan pekarangan

Kemudian, gerakan pangan murah dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan, penyediaan dan pengelolaan cadangan pangan Pemerintah Daerah serta pemanfaatan lahan pekarangan di desa rentan rawan pangan.

Dia menyatakan saat ini Kabupaten Purworejo menempati peringkat 22 dari 35 kabupaten/kota yang berhasil mengentaskan kemiskinan yang pada tahun 2023 berada peringkat 33.

"Prioritas program saya, baik di akhir masa jabatan ini dan juga lima tahun ke depan adalah pengentasan kemiskinan, karena kemiskinan di Kabupaten Purworejo masih cukup tinggi mencapai 11,3 persen tahun 2023 dan di tahun 2024 menurun menjadi 10,87 persen," tandasnya.

Bupati meminta utusan presiden yang memiliki program dan kegiatan pengentasan kemiskinan dan ketahanan pangan dapat diberikan ke Kabupaten Purworejo lebih banyak lagi.

"Saya mohon dengan hormat, kiranya Bapak Muhamad Mardiono dapat memberi bantuan lebih banyak untuk Kabupaten Purworejo setelah melaksanakan kunjungan kerja ini," harapnya. (*)