JTTC Menyelenggarakan Pelatihan Social Entrepreneur

JTTC Menyelenggarakan Pelatihan Social Entrepreneur
Pelatihan Social Entrepeneur 30-31 Mei 2023. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Dunia kerja telah semakin banyak membuka peluang baik bagi para pencari kerja maupun bagi orang-orang yang ingin membuka lapangan pekerjaan. Menjawab tantangan tersebut, Jogja Tourism Training Center (JTTC) menyelenggarakan Pelatihan Social Entrepeneur, 30-31 Mei 2023.

Melalui pelatihan ini diharapkan peserta mengenal social entrepreneurship atau biasa disebut juga dengan social innovation. Mereka merupakan seorang atau sekelompok entrepreneur yang menjalankan usaha atau bisnisnya demi kepentingan sosial atau masyarakat.

"Seorang entreprenur biasa menjalankan bisnisnya dengan tujuan memperoleh revenue dan profit semata. Berbeda halnya dengan social entreprenur yang memang tujuan utama kegiatan bisnisnya untuk membantu masyarakat," ungkap Hairullah Gazali, Direktur Korporat JTTC, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (4/6/2023).

Menurut Irul, sapaan akrabnya, social entrepreneur berasal dari sifat dan karakteristik dari masing-masing entrepreneur. Social entrepreneur dapat diartikan sebagai seseorang yang dapat memanfaatkan ide, inovasi serta berbagai macam permasalahan yang dihadapi dalam bisnis sebagai peluang untuk menciptakan usaha baru yang bermanfaat dalam rangka pemberdayaan masyarakat.

Pelatihan ini termasuk ke dalam kategori pelatihan CSR (Corporate Social Responsibility) atau tanggung jawab sosial perusahaan.

CSR memiliki dasar hukum yang kuat dimana terdapat dalam PAsal 1 Nomor 3 UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (selanjutnya disebut UU PT) tampaknya menggunakan istilah Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sebagai terjemahan dari istilah CSR untuk konteks perusahaan dalam masyarakat Indonesia.

Menurut dia, social entrepreneur bukan untuk memperoleh keuntungan ataupun kepuasan pelanggan, namun lebih mengarah pada hasil yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Seperti yang diungkapkan Ashoka Foundation, tidak seperti para entrepreneur bisnis tradisional, para social entrepreneur terutama berusaha menghasilkan nilai sosial daripada keuntungan.

"Tidak seperti kebanyakan organisasi nirlaba, pekerjaan mereka tidak hanya ditargetkan untuk dampak langsung yang berskala kecil, tetapi juga untuk perubahan atau dampak jangka panjang," jelasnya. (*)