Hiswana Migas Kedu Menilai Keberadaan Pertashop Bisa Mengganggu Pasar SPBU

Hiswana Migas Kedu Menilai Keberadaan Pertashop Bisa Mengganggu Pasar SPBU

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Hiswana Migas Kedu meminta kepada Pemkab Kebumen agar mempertimbangkan keinginan beroperasinya 15 Pertashop di Kabupaten Kebumen. Sebab, beroperasinya 5 Pertashop saat ini sudah mengganggu pasar Pertamax di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Harapan itu diungkapkan Ketua Hiswana Migas Kedu, Sutarto Merti Utomo SE MM, ketika audensi dengan Bupati Kebumen, KH Yazid Mahfudz, Kamis ( 1/10/2020). Audensi bersama Unit Pemasaran Pertamina Tegal membahas status lima Pertashop yang telah beroperasi tiga bulan terakhir ini.

Sutarto mengatakan, keberadaan Pertashop di daerah penyangga sudah dirasakan menganggu pasar SPBU yang lebih dahulu ada. Karena itu perlu dipertimbangkan keinginan di Kebumen bertambah menjadi 15 Pertashop.

Masalah pasar BBM di Kebumen, menurut Sutarto, tidak hanya keberadaan Pertashop. Beroperasinya SPBU dengan jarak kurang dari 10 km juga mengurangi pasar SPBU yang beroperasi lebih dahulu.

Menanggapi hal itu, Yazid tetap berkeinginan di Kabupaten Kebumen jumlah Pertashop bertambah. Keinginan itu agar ekonomi di desa membaik, dengan harga Pertamax satu harga. Jika Hiswana Migas terganggu pasar atau bisnisnya, bisa saja pemilik SPBU bersama BUMDes atau badan usaha berbadan hukum mengelola Pertashop.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Perlindungan Ibu dan Anak, Frans Haedar, mengungkapkan setidaknya ada tiga Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes) berminat mendirikan dan mengoperasikan Pertashop. Ketiga BUMDes itu sudah menyiapkan lahan dan bangunan. (*)