Pamor Bitcoin Meroket, Investor Diminta Waspada Aksi Tipu-Tipu
Bitcoin di pasar global terus menanjak, dan saat ini sudah menembus angka Rp 1,5 miliar
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA—Pamor Bitcoin sebagai salah satu pilihan investasi di dunia crypto terus meroket. Dalam beberapa pekan terakhir, nilai Bitcoin di pasar global terus menanjak, dan saat ini sudah menembus angka Rp 1,5 miliar.
“Peningkatan ini luar biasa. Tentu bagi pemegang Bitcoin ini kabar yang sangat baik. Tapi bagi pemain yang baru musti hati-hati. Jangan sampai terjebak aksi tipu-tipu yang pasti akan makin marak,” kata Ketua Member Akademi Crypto Regional Yogyakarta, Ary Yusdianto, dalam keterangan tertulisnya, kemarin.
Pergerakan harga Bitcoin sejatinya sudah terlihat cukup lama. Kenaikan tajam terlihat sejak dunia menanti hasil Pemilu Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS). Meski demikian, kala itu volatilitas bitcoin masih sangat tinggi.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, pekan pertama November 2024, kapitalisasi pasar kripto global melesat 2,23% menjadi US$ 2,31 triliun dalam 24 jam. Kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) juga melonjak 2,93%. Dan saat ini, nilai terakhir sudah menembus angka Rp 1.530 Miliar.
Yang menarik, pergerakan Bitcoin seakan terus menemukan jalur positif. Di tengah pergerakan pasar Crypto yang cenderung variative belakangan, Bitcoin terus mendapatkan sentiment positif sehingga terlihat memiliki perbedaan arah dengan crypto lain.
Merujuk dari CoinMarketCap pada Rabu (20/11/2024) pukul 08:04 WIB, pasar kripto bergerak variatif. Bitcoin naik 1,16% ke US$92.235,17 dan secara mingguan masih berada di zona positif 4,71%. Saat ini, nilai Bitcoin sudah menembus US$ 97.500.
Melihat pergerakan nilai Bitcoin ini, Ary Yudianto terus mengingatkan agar para investor, khususnya yang masih dalam taraf coba-coba untuk selalu meningkatkan kewaspadaan. Ibarat pepatah, jika sesuatu terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, maka calon investor harus ekstra hati-hati.
Hal ini juga berlaku untuk investasi di crypto. Sebab sekali spekulan yang mencari keuntungan beralih ke situs web menyesatkan yang menawarkan “jaminan keuntungan” atau pengaturan lain yang mengharuskan investor menginvestasikan sejumlah besar uang untuk mendapatkan “jaminan keuntungan” yang lebih besar.
“Sayangnya, jaminan palsu ini sering kali menyebabkan bencana keuangan ketika individu menyadari bahwa mereka tidak dapat memperoleh kembali uang mereka. Alias sudah terlambat,” bebernya.
Ary Yusdianto. (dokumentasi pribadi)
Kenali Gejala
Bagaimana seorang investor bisa mendeteksi awal dari sebuah aksi penupian? Ary yang ikut membina lebih dari 1500 investor dari Komunitas Akademi Crypto, mengungkapkan, secara umum jenis penipuan investasi crypto yang paling umum adalah meyakinkan investor untuk mentransfer mata uang crypto ke bursa atau platform baru.
Permintaan ini seiring dengan klaim bahwa mata uang crypto tersebut memiliki keuntungan yang sangat tinggi. Setelah investor mentransfer mata uang Crypto ke platform, para penipu terus membangun kepercayaan dengan menerbitkan keuntungan palsu yang tinggi di platform, yang memungkinkan mereka untuk menarik dan menggunakan dana, serta mendorong lebih banyak investasi.
Setelah investor mencapai titik tertentu, penipu mengunci akun dan meminta pajak atau biaya. Setelah itu dibayarkan, mereka mengambil mata uang Crypto tadi dan menutup platform.
“Pada tahun 2023, dilaporkan bahwa US$ 3,9 miliar hilang akibat penipuan investasi crypto. Jadi harus hati-hati. Investor jangan sampai menitipkan dana untuk investasi Bitcoin atau crypto lainnya. Langsung saja transaksi sendiri melalui kanal-kanal resmi. Dengan begitu lebih aman,” pintanya.
Di Yogyakarta, para ivestor, lanjutnya, bisa mencari tahu seluk beluk investasi ini ke komunitas. Salah satunya Akademi Crypto Yogyakarta. Ary menuturkan, komunitas ini secara rutin mengadakan pertemuan untuk belajar bersama tentang industri crypto.
“Sebenarnya bukan hanya Jogja, akademi ini sudah berkembang ke berbagai kota di Indonesia, bahkan hingga manca,” kata Ary.
Dengan bergabung ke komunitas, para investor bisa saling bertukar ilmu dan pengalaman serta belajar bersama. Mereka mendapat mentoring langsung dari para pakar block chain dan crypto. Ini dipandang perlu, sebab kebanyakan orang berinvestasi crypto hanya menginginkan uang tanpa memahami fundamental, melakukan riset dan lain sebagainya.
“Ini fungsinya komunitas akademi crypto diadakan. Kami memberi edukasi agar anak-anak muda utamanya, tidak terjebak pada investasi yang tidak rasional. Bagaimanapun, harus diakui ini adalah investasi yang high risk. Dengan berhimpun dan saling belajar, kita juga bisa mengurangi risiko tertipu oleh oknum yang mencari keuntungan dari pergerakan Bitcoin saat ini,” lanjutnya. (*)