Jawa Tengah Surplus Bawang Merah 106 Ton

Jawa Tengah Surplus Bawang Merah 106 Ton

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah menyebutkan hingga April 2021, provinsi ini mengalami surplus bawang merah sekitar 106 ribu ton. Dari total produksi sebanyak 144 ribuan ton dengan kebutuhan sekitar 38 ribu ton saja.

Meski surplus namun produksi bawang merah dari Jawa Tengah bisa digunakan untuk kabupaten dan provinsi lain yang masih kekurangan.

“Yang penting bagaimana kita mengaplikasikan teknologi dan mensosialisasikannya kepada petani yang lain,” kata Ir Tri Susilarjo MM, Plt Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah saat panen bawang merah di Dukuh Potrobawan Desa Kokosan Kecamatan Prambanan Klaten, Rabu (16/6/2021).

Bawang merah varietas Bauji dan Tajuk yang ditanam pada lahan seluas satu hektar itu merupakan kegiatan pengembangan ketenagaan penyuluh pertanian adaptasi teknologi melalui Demfarm.

Bantuan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah tersebut merupakan kerja sama penyuluh pertanian, kelompok tani makmur 2 Desa Kokosan dan petani.

Mengutip penjelasan Kepala Badan Pengembangan SDM Kementerian Pertanian, Tri Susilarjo menambahkan persentase terbesar suksesnya sektor pertanian ada pada sumber daya manusia (SDM) yakni 50 persen. Bukan pada pupuk, alat, benih, rehabilitasi infrastruktur dan lainnya.

Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah akan tetap men-support aplikasi teknologi pertanian bagi petani di daerah.

Penanaman bawang merah di Desa Kokosan Kecamatan Prambanan telah diperoleh hasil yang baik. Rata-rata bisa memproduksi 8,4 ton per hektar.

Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Klaten Ir Widijanti MSi mengemukakan wilayah Klaten sangat cocok untuk budi daya bawang merah.

Tahun lalu, Dinas Pertanian Klaten juga telah menanam bawang merah di Desa Kebondalem Lor Kecamatan Prambanan dengan hasil yang lebih baik.

“Bila dibandingkan dengan padi, hasil dari bawang merah ini lebih tinggi. Kami berharap tanaman bawang merah bisa dikembangkan di wilayah lain sehingga bisa menambah pendapatan petani,” jelasnya.

Ketua Kelompok Tani Makmur 2 Desa Kokosan, Heri Suranto, menjelaskan kegiatan Demfarm budi daya bawang merah pada lahan satu hektar itu merupakan bantuan Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah yang dikelola petani dan kelompok tani.

Bawang merah varietas Bauji dan Tajuk bisa dipanen setelah berumur 60 hingga 70  hari. “Yang dipanen ini ada yang berumur 50 hari, 60 hari dan 64 hari. Varietas Bauji keunggulannya buah yang besar-besar. Sedangkan keunggulan varietas Tajuk ada pada anakan,” kata Heri. (*)