Jalan Panjang Pendirian Universitas SiberMu Bukan Retorika Muhammadiyah

Jalan Panjang Pendirian Universitas SiberMu Bukan Retorika Muhammadiyah

KORANBERNAS ID, YOGYAKARTA -- Univeritas Siber Muhammadiyah (SiberMu) resmi mendapat Surat Keputusan Izin Operasional, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir bersyukur dan terimakasih kepada pihak-pihak yang mendukung pengajuan izin yang panjang. Dia menegaskan bahwa, jalur panjang yang telah dilewati untuk izin operasional sudah menempuh jalur resmi, legal, objektif, dan mengikuti sistem. Jalur tersebut telah menjadi tradisi dan cara berpikir Muhammadiyah.

“Kita Muhammadiyah tidak terbiasa instan dan menerabas. Ini sebagai bentuk kita mengedukasi masyarakat dan bangsa ini bahwa Indonesia tegak baik sebagai state/negara, maupun sebagai nation,” kata Haedar pada, Rabu (6/10/2021) di acara Launching Universitas SiberMu yang diselenggarakan di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta.

Haedar menyebut ikhtiar tersebut menegaskan bahwa Muhammadiyah memiliki tradisi profesional, meritokrasi, sekaligus good government. Universitas SiberMu merupakan mandat negara kepada Muhammadiyah untuk mengisi ruang baru sebagai irisan dari revolusi industri 4.0. Secara tegas ia menyebut, pendirian Universitas SiberMu ini sebagai langkah konkrit, bukan retorika dari Muhammadiyah dalam menyambut era revolusi industri 4.0.

“Kita akan betul-betul menyelenggarakan universitas ini dengan seksama, dengan sistem yang baik,” sambungnya.

Pendirian Universitas SiberMu bukan dengan ‘tangan kosong’, sebab Muhammadiyah telah memiliki basic pendidikan, termasuk pendidikan yang dilangsungkan melalui media online yang tersebar di 164 Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA). Artinya, Universitas SiberMu adalah bagian integral dari PTMA yang sehat.

Haedar berpesan supaya Universitas SiberMu dikelola dengan cara sebaik-baiknya, dan modern. Hal itu dimaksudkan untuk menunjukkan ke Indonesia bahwa Muhammadiyah selalu di depan dalam mewujudkan pranata modern yang bermutu, berkualitas, dan berkemajuan.

Melalui keberadaan Universitas SiberMu, Guru Besar bidang Sosiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini berharap aka nada reorientasi pemahaman umum mengenai tentang dunia siber, atau yang lebih dikenal dengan dunia maya. Menurutnya, konsep maya sekarang bisa dirumuskan dengan sesuatu yang realitas ada.

“Yakni dengan keberadaan dunia maya kita ini, bahwa dunia digital, online, dan dunia sistem informasi yang bersifat terobosan di revolusi 4.0 ini sesungguhnya sudah merupakan realitas baru. Dan ini sekaligus juga menyertakan kita berpikir secara ontologis yang baru,” ungkapnya

Universitas Siber Muhammadiyah (Universitas SiberMu) merupakan perguruan tinggi dengan menggunakan modus tunggal Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang digagas oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Universitas SiberMu resmi dilaunching oleh Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si. dan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim pada Milad Muhammadiyah ke-108 tahun 2019.

Tujuan perguruan tinggi ini didirikan yaitu memperluas akses perguruan tinggi baik di dalam maupun luar negeri dengan biaya yang lebih terjangkau. Selain murah dan terjangkau, Universitas SiberMu juga diharapkan dapat menjangkau daerah-daerah luar sehingga mendorong perluasan akses pendidikan secara lebih masif dan tentunya memperkuat kampus-kampus dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) lainnya.

Selain itu SiberMu juga menerapkan tiga peran yaitu sebagai kampus dengan pendidikan jarak jauh, sebagai agregator, dan fasilitator pertukaran pelajar dalam program merdeka belajar kampus merdeka.

Saat ini program studi yang dimiliki Universitas SiberMu diantaranya Teknologi Informasi, Sistem Informasi, Hukum, Administrasi Kesehatan, Akuntansi, dan Manajemen. Universitas SiberMu juga berperan sebagai penyedia mata kuliah untuk Perguruan Tinggi Muhammadiyah (agregator). Namun, tidak menutup kemungkinan, di masa yang akan datang Univesitas ini akan berkolaborasi atau bekerja sama dengan Perguruan Tinggi Non-PTMA.(*)