Ini Pesan Khusus Jusuf Kalla untuk Relawan yang Bertugas di Lereng Merapi

Ini Pesan Khusus Jusuf Kalla untuk Relawan yang Bertugas di Lereng Merapi

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla, menyampaikan pesan khusus untuk para relawan yang bertugas di barak-barak pengungsian di lereng Merapi. Mereka diminta menomorsatukan protokol kesehatan.

Pesan tersebut disampaikan Letjen TNI (Purn) Sumarsono selaku Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Pusat saat apel relawan operasi Merapi, Rabu (11/11/2020).

Sebagaimana rilis dari PMI DIY, Sumarsono mengungkapkan operasi penanganan tanggap darurat bencana erupsi Merapi kali ini berbeda karena adanya pandemi Covid-19.

“Maka sesuai pesan Ketua Umum PMI Pak Jusuf Kalla, protokol kesehatan menjadi hal yang utama untuk relawan maupun masyarakat terdampak,” katanya.

Sesuai Undang-undang Kebencanaan dan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan, menurut Sumarsono, tugas PMI adalah membantu pemerintah dan bekerja bersama dengan berbagai sektor untuk melayani masyarakat.

Terkait ancaman bencana Merapi, PMI menyiapkan perlengkapan pendukung operasi tanggap darurat berupa satu unit hagglund, kendaraan segala medan serta dua unit truk tangka. Sesuai pengalaman erupsi tahun 2010, air bersih menjadi kebutuhan saat darurat.

Ketua PMI DIY GBPH H Prabukusumo S Psi ikut mendampingi Letjen TNI (Purn) Sumarsono, mengunjungi Posko Utama Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Merapi di PMI Kapanewon Pakem Barak Pengungsian Glagaharjo. Pada kunjungan ini, PMI secara simbolis menyerahkan dukungan penanganan tanggap darurat erupsi Gunung Merapi kepada Bupati Sleman.

“Relawan adalah garda terdepan PMI, kami siagakan tiga posko di Sleman yakni Posko Utama PMI Pakem, Posko PMI Cangkringan dan Posko PMI Turi. Ada sekitar 400 orang relawan PMI se-DIY yang siap dimobilisasi sewaktu-waktu dibutuhkan dalam tanggap darurat bencana erupsi Gunung Merapi. Saat ini kami sudah mengirimkan 20.000 masker, empat sprayer, 48 pcs disinfektan wipol, 50 baby kit, 40 hygiene kit, selimut 200 pcs dan empat dus buah pir. Sedangkan di Barak Pengungsian Glagaharjo kami juga memberikan makanan tambahan berupa 5 dus buah pir serta 35 bingkisan untuk anak-anak,” tutur Prabukusumo.

Bupati Sleman Sri Purnomo menegaskan, saat ini ada tiga tugas PMI yakni penanganan Covid-19, operasi Merapi dan donor darah serta tugas kedaruratan yang lain.

Tugas ini luar biasa berat namun menjadi ringan jika dilakukan bersama dengan yang lainnya. Kesehatan harus menjadi faktor yang utama dalam operasi Merapi dengan melaksanakan 3 M, baik relawan maupun pengungsi.

"Masyarakat yang sudah di barak pengungsian harus dilindungi, relawan yang bertugas di barak tidak boleh keluar masuk. Relawan harus diseleksi dan dirapid untuk menjaga kesehatan masyarakat rentan yang saat ini ada di barak pengungsian,” jelasnya. (*)