Indogrosir Jadi Pelajaran untuk Pengusaha

Indogrosir Jadi Pelajaran untuk Pengusaha

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--Jumlah kasus positif CoViD-19 di DIY meningkat tajam, Hingga Jumat (8/5/2020), 143 terkonfirmasi positif. Kamis (7/5/2020) merupakan kasus terbanyak yang tercatat, yaitu 15 kasus baru dan hari ini bertambah 6 pasien positif.

Anggota Tim Perencanaan Data dan Analisis Gugus Tugas Penanganan CoViD-19 DIY, Riris Andono Ahmad mengatakan, peningkatan tersebut sudah diantisipasi, mengingat semakin bertambahnya kapasitas diagnosis CoViD-19 di DIY.

“Ke depan, penambahan kasus masih akan terjadi dengan semakin meningkatnya kapasitas diagnosis. Juga dikarenakan semakin meluasnya penularan di komunitas seiring berjalannya waktu,” papar Donni kepada wartawan, Jumat (8/5/2020) petang.

Dari tiga klaster besar yang telah disampaikan sebelumnya, yakni klaster Jamaah Tabligh di Sleman dan Gunungkidul, serta klaster Gereja Protestan Indonesia Barat, kini makin berkembang. Penelusuran masih dilakukan, serta ada penambahan kasus berdasarkan rapid tes maupun pemeriksaan swab, terutama klaster di Gunung Kidul. Dari 18 kasus, ada 6 yang terkonfirmasi yang dilaporkan pada minggu sebelumnya. Saat ini kasus sudah berkembang menjadi 34 kasus dengan 11 kasus terkonfirmasi.

Klaster besar terbaru keempat adalah klaster Supermarket Indogrosir. Klaster ini dimulai dengan ditemukannya satu kasus terkonfirmasi yang merupakan karyawan supermarket tersebut pada 24 April. Hasil investigasi kontak erat pertama didapatkan 10 kontak erat dengan kasus pertama dan hasil rapid test menemukan 5 kontak erat tersebut reaktif terhadap rapid test.

Screening lanjutan dilakukan dan data sampai dengan Kamis (7/5/2020), Dinas Kabupaten Sleman telah melakukan rapid tes sebanyak 338 kepada karyawan Indogrosir dengan 57 diantaranya, menunjukkan hasil reaktif (16.8%). Screening akan dilanjutkan kepada masyarakat yang berbelanja di Supermarket tersebut rentang 25 April hingga 4 Mei 2020.

Dengan adanya klaster besar ke empat tersebut, menunjukkan indikasi adanya penularan lokal yang sudah meluas. Dengan skala penularan yang sudah meluas, maka penemuan kasus lebih efektif dilakukan dengan pendekatan screenning dibandingkan dengan melakukan contact tracing.

Donni menambahkan, dengan semakin meluasnya penularan di komunitas, maka masyarakat diimbau agar selalu waspada terhadap potensi penularan, dengan melakukan social distancing secara konsisten. Imbauan juga diberikan kepada semua pelaku bisnis, terutama bisnis retail maupun layanan jasa lainnya yang berhubungan dengan masyarakat banyak.

“Pengusaha diimbau agar mempunyai protokol pencegahan infeksi yang memadai dan menyediakan fasilitas cuci tangan di tempat usaha. Pastikan pembatasan jumlah pengunjung dan jarak antar pengunjung per satuan waktu,” kata Donni.

Cara ini, katanya, akan membantu para pebisnis untuk memastikan bahwa usaha dapat terus berjalan, dengan tetap memastikan bahwa tempat usaha tidak menjadi sarana potensial penularan CoViD-19,” tandasnya.(SM)