Kandang Komunal Raksasa Dibangun di Lereng Merapi

Kandang Komunal Raksasa Dibangun di Lereng Merapi

KORANBERNAS.ID, SLEMAN--Beragam langkah mitigasi bencana Merapi terus disiapkan oleh pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait. Salah satunya dengan menyiapkan kandang komunal untuk kondisi darurat di Balai Desa Glagaharjo Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman.

Sebuah kandang komunal berukuran besar terus dikebut pengerjaannya. Ngadiman, penanggung jawab pembangunan kandang, ketika diwawancarai, Selasa (17/11/2020) siang, menyebutkan, kandang yang tengah dibuat dapat menampung setidaknya 200 ekor sapi.

“Saat ini kami terus bekerja, targetnya tiga hari selesai. Kapasitas maksimal bisa menampung 200 ekor sapi,” tutur Ngadiman.

Dengan melibatkan 17 pekerja, kandang komunal yang dibangun bersebelahan dengan balai desa yang dijadikan barak pengungsian tersebut, juga dilengkapi tempat penyimpanan pakan ternak. Proses evakuasi pun terus dilakukan ketika koranbernas.id memantau pembangunan kandang darurat yang berbahan bambu dan seng tersebut.

“Setiap satu ekor sapi mendapat kandang panjang 2,5 meter dan lebar 1,5 meter. Saat ini baru diisi kurang lebih 20 ekor, dan nanti akan terus berdatangan,” ujarnya.

Kandang raksasa yang disiapkan nantinya juga akan dipantau oleh tim Kesejahteraan Masyarakat Verteriner (Kesmavet) dari Dinas Pertanian dan Peternakan Sleman.

Evakuasi ternak bertahap

Kapolsek Cangkringan AKP Samiyono menuturkan, pihaknya bersama Pemkab Sleman telah melakukan sosialisasi terhadap warga di empat dusun yang paling terdampak, di antaranya warga Dusun Kalitengah Lor. Menurut Samiyono mayoritas warga telah memahami pentingnya mengevakuasi ternak mereka.

“Mereka bisa memahami, hanya saja warga meminta waktu 2-3 hari untuk berpikir sebelum mengevakuasi ternak. Jadi, evakuasi ini terus berdatangan seperti yang kita lihat,” jelasnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Biworo Yuswantono kepada awak media menuturkan, pihaknya telah menyusun rencana program kandang komunal dan juga memasok pakan ternak sebagai langkah antisipasi dan sekaligus mitigasi terhadap bencana Merapi.

Biworo menjelaskan, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Sleman bahkan telah menyiapkan pakan ternak produksi pabrikan yang siap digunakan pasca kandang komunal untuk kondisi darurat dibangun

“Kemarin di Sleman sudah mereka menyiapkan antisipasi melalui Dinas Pertanian, kebutuhan apabila ternak itu dievakuasi. Jadi, pakannya, obat-obatan sudah masuk dalam rencana operasinya,” tandas dia.

Kondisi vulkanik Gunung Merapi yang terus mengalami peningkatan tidak hanya menjadi beban berat bagi masyarakat yang menggantungkan hidup mereka dari pertanian atau pertambangan pasir, namun juga warga yang menggarap sektor pariwisata. Setelah sebelumnya dihantam pandemi Corona, pariwisata di Lereng Merapi harus kembali tiarap akibat peningkatan status di gunung berapi teraktif di dunia itu. (*)