Hanya Dengan Kotak Koin, Cara Warga Jodog Perangi Kesenjangan Sosial

Hanya Dengan Kotak Koin, Cara Warga Jodog Perangi Kesenjangan Sosial

KORANBERNAS.ID, BANTUL--Sejak pagi,para warga lanjut usia (lansia) di Pedukuhan Jodog, Kalurahan Gilangharjo, Pandak Bantul, berdatangan ke kediaman Dukuh Bayu Yunarko yang berada di RT 02, Minggu (2/5/2021).

Dengan penerapan protokol kesehatan, para lansia ini nampak berbinar-binar menerima bingkisan paket sembako dari Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBM) “Amanah”. Setiap paket senilai Rp 100.000 berisi beras, kecap, sarden, saos, mie instan dan minyak goreng bekerjasama dengan Food Bank of Indonesia (FOI) perwakilan DIY.

Hadir dalam kesempatan tersebut, anggota DPRD Bantul, Eko Sutrisno Aji, Panewu Pandak Kusmardiyono, Lurah Gilangharjo H Pardiyono, Safrudin Ansori dari Dinas Sosial Bantul, Ketua Bamuskal Zainul Zain S.Ag, perwakilan FOI Yulianto S.Ag dan warga penerima yang dibagi dalam dua gelombang.

Dukuh Bayu mengatakan, WKSBM terbentuk tahun 2019 dan kegiatan sempat terhenti tahun 2020 karena pandemi Covid-19. Tahun 2021, kegiatan dihidupkan lagi dengan tetap menggunakan pembatasan-pembatasan sesuai instruksi pemerintah.

"Jadi semangat pembentukan WKSBM adalah bagaimana kesejahteraan ini bisa merata di Pedukuhan Jodog. Konsepnya dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Dimana mereka yang memiliki kelebihan, memberikan kepada yang kurang di sekitarnya,”kata Bayu.

Adapun teknisnya adalah dengan penempatan kotak koin di rumah warga yang bersedia ikut mengumpulkan dana bagi program WKSBM. Dari koin-koin yang terkumpul itulah, kemudian digunakan untuk kegiatan sosial termasuk pemberian santunan atau bantuan sembako.

“Ini adalah cara kami untuk menjembatani kesenjangan sosial. Sehingga kesejahteraan bisa merata di Pedukuhan Jodog,” katanya.

Adapun kriteria penerima pada bantuan kali ini adalah khusus para lansia dan memang dipandang membutuhkan.

“Jadi kami yang mendata dengan melihat kondisi yang bersangkutan. Ketika memang ada keterbatasan, kita masukan sebagai penerima. Dan bantuan ini saling melengkapi dengan bantuan lainnya,” katanya.

Yulianto mengatakan, FOI mendonasikan pangan dalam program sosial ataupun kebencanaan. Berkantor di daerah Serangan Kota Jogja, organisasi ini bekerjasama dengan industri makanan di Tanah Air. Termasuk juga menerima program Corporate Sosial Responsibility (CSR) dari perusahaan untuk didonasikan kepada yang membutuhkan.

“Setiap minggu selalu ada donasi makanan dari donatur. Kami langsung bagikan. Karena kami mengelola makanan, jangan sampai menumpuk takutnya rusak atau kadaluarsa,”katanya.

Zainul mengatakan, semangat membentuk WKSBM adalah bagaimana memerangi kesenjangan sosial dan menciptakan masyarakat yang sejahtera. Sehingga ke depan, program yang dibuat tidak hanya santunan, namun juga pemberdayaan.

“Adanya WKSBM ini, kami harapkan mampu membantu kesulitan yang dialami masyarakat,”katanya.(*)