Hanacaraka Training Center Sukses Gelar Pelatihan Surveyor
Peserta dari Aceh memberikan semangat tambahan bagi peserta lain.
Muhammad Zukhronnee Muslim 
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Sebuah pelatihan Surveyor akreditasi Laboratorium Kesehatan baru saja digelar di Yogyakarta. Pelatihan ini diadakan oleh empat Lembaga Penyelenggara Akreditasi (LPA) yang berkolaborasi dengan Hanacaraka Training Center.
Pelatihan berlangsung tiga hari dengan dua hari diisi dengan kegiatan praktik di Laboratorium Kesehatan Sleman dan Laboratorium Kesehatan Parahita di Kota Yogyakarta.
"Dari 28 peserta yang berasal dari seluruh Indonesia, termasuk Aceh, Jawa Tengah, Yogyakarta, Lampung, dan bahkan yang paling jauh dari Aceh, semuanya berhasil lulus dengan nilai yang membanggakan. Rata-rata nilai kelulusannya adalah 90,25," kata Waryono A Md Nes SIP M Kes. Komisaris Hanacaraka Training Center, Sabtu (11/11/2023).
Peserta dari Aceh sempat khawatir tidak tepat waktu sampai di Jogja, kemudian peserta ini memilih melewati Singapura terlebih dahulu baru menuju ke Yogyakarta. Peserta dari Aceh ini memberikan semangat tambahan bagi peserta lain.
ARTIKEL LAINNYA: Farah Button Padukan Gaya Internasional dengan Wastra di JFW 2023
Menurut Waryono, akreditasi laboratorium menjadi keharusan pada 2023. Semua harus mengikuti rencana yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dan laboratorium terkait guna meningkatkan mutu layanan, khususnya di laboratorium kesehatan.
Pelatihan ini bertujuan untuk menciptakan kualitas dari Surveyor di LPA-LPA di Indonesia, terutama dalam kolaborasi antara LPA yang berpartisipasi. Semua ini bertujuan untuk mensukseskan harapan bahwa keselamatan pasien menjadi prioritas, menciptakan penyamanan, keamanan, dan keakuratan dalam pelayanan kepada masyarakat, terutama dalam konteks pemerintahan kesehatan.
Lebih lanjut Waryono menambahkan, perbedaan antara Surveyor di laboratorium kesehatan dengan Surveyor di Puskesmas adalah fasilitas yang bersifat khusus di laboratorium. Di laboratorium, fasilitasnya didesain secara khusus untuk keperluan uji kesehatan, sementara di Puskesmas, itu menjadi bagian dari unit layanan yang lebih besar.
"Pelatihan ini menunjukkan komitmen kuat untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia yang berbasis pada pasien safety. Dengan pelatihan seperti ini, diharapkan mutu layanan kesehatan di Indonesia akan semakin meningkat," jelasnya. (*)
