Guru dan Siswa SMPN 1 Sleman Meluncurkan Podcast Infinity
Pemkab Sleman mendukung penuh program sekolah Adiwiyata, dari aspek kebijakan maupun operasional.
KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menghadiri acara Hari Ulang Tahun ke-79 SMPN 1 Sleman, Jumat (14/2/2025), di halaman depan sekolah itu.
Danang sekaligus melakukan penguatan Tumitlangkung serta melakukan peluncuran Podcast Infinity yang digagas guru dan siswa SMP Negeri 1 Sleman. Hadir pula anggota DPRD DIY Haris Sugiharta serta anggota DPRD Sleman Suryana dan Wahyudi Kurniawan.
Danang mewakili Pemerintah Kabupaten Sleman mengucapkan selamat atas usia ke-79 SMPN 1 Sleman. Dia berharap ke depan SMPN 1 Sleman semakin meningkatkan kredibilitas, kualitas dan mutu pendidikan guna mewujudkan generasi muda yang mandiri, cerdas dan berdaya saing.
“Saya mewakili pribadi dan Pemkab Sleman merasa bangga sekaligus mengapresiasi SMP Negeri 1 Sleman atas eksistensi dan segudang prestasi yang telah diraih selama ini. Semoga ke depan dapat terus meningkatkan mutu pendidikan, inovasi dalam metode pembelajaran serta menjadi teladan bagi institusi pendidikan lainnya,” kata Danang.
Kebersihan lingkungan
Dia juga mengapresiasi upaya SMP Negeri 1 Sleman mempertahankan sekolah adiwiyata nasional melalui inovasi Tumitlangkung (Tujuh Menit untuk Kelas dan Lingkungan), untuk meningkatkan kesadaran siswa mengelola kebersihan lingkungan sekolah.
“Inovasi ini jadi bukti bahwa predikat sekolah adiwiyata nasional yang disandang SMP Negeri 1 Sleman nyata dampaknya dan penghargaan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi sekolah tetapi juga menjadi refleksi akan perubahan positif yang terjadi,” kata Danang.
Pemkab Sleman, lanjut dia, mendukung penuh program sekolah Adiwiyata baik dari aspek kebijakan maupun operasional. Harapannya selain meraih predikat Adiwiyata juga menjadi upaya menciptakan lingkungan sekolah yang asri dan peduli akan pentingnya merawat lingkungan.
Kepala SMP Negeri 1 Sleman, Agus Istiyadi, menyampaikan inovasi Tumitlangkung adalah aksi kolektif yang melibatkan seluruh warga SMP Negeri 1 Sleman. Aksi ini menggunakan sistem blok. Kelas 7, 8, dan 9 memiliki tanggung jawab untuk area tertentu di sekolah.
Lebih efisien
“Dengan semangat gotong royong membersihkan dan menata area sekolah dalam waktu tujuh menit sehingga dengan dibagi dengan sistem blok menjadi lebih efektif dan efisien,” kata Agus.
Dia berharap inovasi ini memberikan efek positif kepada seluruh siswa dan warga SMP Negeri 1 Sleman untuk membudayakan hidup bersih dan selalu sadar akan menjaga lingkungan.
Tumitlangkung bukan sekadar kegiatan kebersihan tetapi sebuah gerakan membangun budaya peduli lingkungan di SMP Negeri 1 Sleman. (*)