Tim Pengabdi UPNVY Bantu Penerapan Teknologi

Tim Pengabdi UPNVY Bantu Penerapan Teknologi

KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA--Tim Pengabdi UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) dibawah koordinasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat  (LPPM) ikut berperan dalam percepatan peningkatan inovasi teknologi bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK).

Tim Pengabdi yang terdiri dari Tri Wibawa, Humam Santosa Utomo, dan Endah Wahyurini memberikan berbagai pelatihan sebagai bentuk penerapan teknologi. Pelatihan tersebut meliputi pelatihan pembuatan olahan dari bahan bawang merah dan cabe. Selain itu peserta juga dibekali ilmu pemasaran online melalui media digital pada UMKM Miroso di Srigading, Sanden, Kabupaten Bantul Yogyakarta.

Humam Santosa Utomo mengungkapkan keseriusan UPN “Veteran Yogyakarta sebagai Kampus Bela Negara dalam mendukung pelaku usaha mikro dan kecil terutama dalam peningkatan inovasi teknologi.

Bentuk dukungan tersebut, kata Humam, antara lain LP2M UPNVY memberikan pendampingan penggunaan alat Teknologi Tepat Guna (TTG), pemasaran media online, serta fasilitasi dalam pengurusan PIRT.

"Melalui pendampingan ini diharapkan nantinya semakin banyak pelaku UMK yang produknya semakin laku di pasaran. Hal itu tentunya akan semakin meningkatkan pendapatan UMK dalam mengembangkan usahanya," paoarnya dalam keterangan tertulisnya Rabu (5/10/2022).

Sementara Tri Wibawa, selaku Ketua Tim Pengabdi menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan sumbangsih UPNVY sebagai bentuk sinergi antara Perguruan Tinggi sebagai institusi pendidikan dalam melaksanakan Tri Dharma yaitu pengabdian kepada masyarakat.

"Dalam hal ini dengan pelaku usaha yang perlu mendapatkan sentuhan teknologi dalam peningkatan kualitas dan kuantitas dalam produksinya," lanjutnya.

Program pengabdian masyarakat secara rutin diselenggarakan. Diharapkan dengan memperoleh pendampingan ini, UKM binaan UPNVY akan memperoleh akses pasar yang lebih luas.

Endah Wahyurini juga menyampaikan bahwa dalam olahan bawang merah dan cabai perlu edukasi dan pendampingan dalam memilih bahan tanam yang unggul. Adapun kriteria bawang merah yang baik adalah umbi bawang merah sehat, ukuran besar, tidak kena hama penyakit.

"Selain itu cabai dapat diolah dalam bentuk kering berasala dari jenis cabe merah besar ataupun cabe merah keriting. Untuk menghasilkan cabai kering yang baik dengan kadar air 5-8 %, cabai merah dibelah. Dengan pembelahan, cabai memerlukan waktu pengeringan yang lebih singkat/pendek," paparnya.

Sebagai pelaku usaha Ibu Supardilah pemilik usaha Miroso mengatakan bahwa adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini berguna bagi pelaku UMK. Khususnya bagi usaha yang dijalankannya yang masih belum memiliki inovasi baru penerapan teknologi produksi dan promosi produknya.

"Terutama pemasaran dengan media online sangatlah penting, apalagi di era saat ini. Diharapkan dengan pendampingan ini mampu memaksimalkan pelaku UMKM untuk bergerak semakin maju dalam pengembangan industri produknya," tandasnya.(*)