Guru dan Murid SDN Belimbing 2 Klaten Merasa Prihatin

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) masih berlangsung di tempat yang tidak layak.

Guru dan Murid SDN Belimbing 2 Klaten Merasa Prihatin
Ruang Kelas SD Negeri Belimbing 2 Karangnongko Klaten direhab oleh Kementerian PUPR. (masal gurusinga/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KLATEN – Sejumlah guru dan murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) Belimbing 2 Kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten merasa prihatin. Ini terjadi karena Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) masih berlangsung di tempat yang tidak layak.

Ruang kelas mereka yang dibangun dengan dana APBN Kementerian PUPR Tahun Anggaran 2023-2024 hingga saat ini belum selesai.

Kontrak kerja rehab dan renovasi ruang kelas sedianya berakhir 8 Mei 2024 kemudian diperpanjang hingga 27 Mei 2024. Sampai 27 Mei 2024 pekerjaan juga belum selesai.

Akibatnya, proses KBM masih terus berlangsung di beberapa tempat terpisah yakni rumah warga, Kantor Desa Belimbing dan ruang BUMDES Belimbing.

"Ada toleransi waktu hingga 27 Mei 2024, tapi belum juga selesai," kata Enik Winarti, Kepala SD Negeri Belimbing 2, saat ditemui di sekolah setempat, Senin (27/5/2024).

Material tertumpuk

Menurut Enik, beberapa pekerjaan yang belum selesai yakni pemasangan jendela dan pintu. Selain itu, bekas material juga masih tampak tertumpuk di pekarangan sekolah dan pinggir jalan.

Karena pekerjaan belum selesai, lanjut Enik, kegiatan belajar mengajar masih tetap dilaksanakan di tempat semula yakni rumah warga, balai desa dan kantor BUMDES.

Di tempat terpisah, Kepala Desa Belimbing Ngatijo S Th juga merasa prihatin atas kondisi SD Negeri Belimbing 2 yang lokasinya bersebelahan dengan kantornya.

Meski masuk kriteria sekolah yang “gemuk” karena jumlah murid cukup banyak, pembangunan gedung sekolah yang tidak kunjung selesai membuat proses KBM masih dilaksanakan di tempat yang serba darurat.

Ruang PKK

Di Balai Desa Belimbing, kata dia, KBM dilaksanakan di ruang PKK, ruang BPD dan gedung BUMDES.

Kepala Dinas Pendidikan Klaten, Titin Windiyarsih, mengatakan telah menyampaikan hal itu ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

Seperti diberitakan, Kementerian PUPR merehab 17 sekolah (16 SD dan 1 SMP) di beberapa kabupaten di Jawa Tengah dengan anggaran Rp 22.677.947.400. Pelaksanaan pekerjaan sejak 12 September 2023 hingga 8 Mei 2024 oleh penyedia jasa PT Graha Fantana Mulya.

Ke-17 sekolah yang direhab tersebut di Kabupaten Klaten, Boyolali, Magelang, Temanggung, Rembang, Purworejo dan Wonogiri. (*)