Gerakan Wisata Sehat Sambut PPKM Level 2 di DIY

Gerakan Wisata Sehat Sambut PPKM Level 2 di DIY

KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA -- Turunnya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari level 4 menjadi level 3 di DIY disambut positif pelaku pariwisata DIY. Uji coba beberapa destinasi wisata pun menjadi angin segar bagi pemulihan sektor pariwisata.

Apalagi saat ini tren kasus Covid-19 di DIY semakin turun. Positivity rate harian atau perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan pun terus mengalami penurunan. Satgas Covid-19 DIY mencatat, angka positivity rate DIY pada Minggu (12/9/2021) ini di angka 2,80 persen.

"Karena [DIY] sudah PPKM level 3, harapannya menjadi penyemangat insan pariwisata. Juga menjadi persiapan menjelang PPKM level 2 agar bisa gerak," ungkap Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY, dalam Ngobrol Istimewa Gerakan Wisata Sehat secara virtual, Sabtu (11/9/2021).

Hadir pula dalam diskusi daring ini Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Borobudur Indah Juanita dan Ketua DPD Gabungan Industri Pariwisata Indonesia(GIPI) DIY, Bobby Ardyanto.

Menurut GKR Bendara, tidak hanya wisatawan yang sudah kangen untuk berkunjung ke DIY. Insan pariwisata pun sudah tak sabar untuk kembali beraktivitas.

"Karenanya setelah nanti ditetapkan PPKM level 2, kita bisa langsung gerak," ujarnya.

Sedangkan Sandiaga Uno mengungkapkan dukungan untuk pengembangan program dari desa wisata budaya, MICE hingga program pariwisata di DIY. Uno berharap penyelenggara pariwisata dan ekonomi kreatif bisa berinovasi mengunjungi desa-desa wisata.

"Sehingga destinasi-destinasi baru serta menciptakan hal-hal baru yang menarik," ujarnya.

Apalagi DIY memiliki peluang besar menjadi kota festival. Hal ini didukung adanya Yogyakarta Internasional Airport (YIA) dengan konsep point to point.

"Saya optimis produk wisata seperti MICE atau yang lain akan bisa dikembangkan di DIY, termasuk destinasi berkualitas berbasis budaya," ujarnya. (*)