Cerita Secangkir Kopi dan Kenangan di Shelter Sambat

Kalau menikmati kacang kan meninggalkan sesuatu. Begitu pun kenangan, ada yang tertinggal di ingatan.

Cerita Secangkir Kopi dan Kenangan di Shelter Sambat
Proses meracik kopi di Shelter Sambat Jalan Lingkar Manding Area Sawah Trirenggo Bantul. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Menikmati secangkir kopi bersama camilan dan bercerita dengan teman, sahabat ataupun keluarga merupakan hal yang banyak dirindukan. Shelter Sambat, sebuah coffee shop yang dikonsep penuh nuansa kekeluargaan hadir di Bantul.

Tepatnya di Jalan Lingkar Manding Area Sawah Trirenggo. Coffee shop ini re-opening 11-11-2023 bertepatan dengan hari lahir sang owner, Ani Widayani MIP.

Saat koranbernas.id mendatangi tempat itu, Sabtu (6/4/2024) sore menjelang berbuka puasa, terlihat suasana yang asri dan tenang. Coffee shop berdiri di tengah persawahan. Pada bagian depan bangunan dikonsep modern klasik dengan nuansa cokelat bata.

Saat masuk ke dalam terlihat meja dan kursi kayu cokelat  tertata rapi secara bekelompok. Pada sisi lain tampak taman mini dilengkapi tempat duduk permanen pada beberapa bagiannya. Juga ada tempat giling kopi dan meracik yang secara live bisa disaksikan para pengunjung.

Terlihat mereka yang datang bukan hanya sekadar memesan kopi dan makanan, namun juga banyak yang membawa laptop dan mengerjakan tugas.

Suasana Shelter Sambat. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

"Karena memang kami lengkapi dengan fasilitas wi-fi sehingga pengunjung bisa mengerjakan berbagai tugas di sini. Mereka bisa saling bercerita ataupun berkeluh kesah satu dengan yang lain. Itulah kenapa kami memberikan nama Shelter Sambat yang memiliki filosofi tempat ini untuk berkumpul, bercerita  ataupun membahas berbagai masalah dengan suasana tenang," kata Ariq Ulhaq (22), manajer kafe.

Untuk memberikan rasa tenang dan nyaman seperti yang diharapkan, Arik beserta 15 orang karyawan termasuk barista selalu memberikan yang terbaik. Hospitality atau keramahan menjadi hal yang utama. Dengan begitu antara pengunjung dan pegawai coffee shop terasa menjadi sebuah keluarga dan tidak ada sekat.

Selain suasana yang membuat tenteram di Shelter Sambat pengunjung juga bisa menikmati beragam kopi berkualitas dari hasil racikan para barista berpengalaman. Bukan hanya kopi original namun juga bisa di-mix dengan berbagai campuran yang lain sehingga menghasilkan cita rasa minuman yang nikmat dan segar.

Di antaranya menu sambat kenangan dengan campuran kacang. "Kalau menikmati kacang kan meninggalkan sesuatu. Begitu pun kenangan, ada yang tertinggal di ingatan," kata mahasiswa  Fakultas Hukum semester 4  sebuah perguruan tinggai swasta (PTS) di DIY ini.

Lalu, menu andalan lain yang juga banyak diminati oleh pengunjung adalah sambat kenangan. Rasa dari sambat kenangan cenderung manis karena mengandung makna kenangan yang diingat-ingat adalah hal yang indah atau yang baik-baik saja.

Salah satu varian minuman di Shelter Sambat. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

Sedangkan menu yang lain mengandung makna seperti sambat sumuk, ini adalah kopi yang dicampur dengan rasa yang lain seperti orange sehingga terasa segar. Menu lainnya ada hot-hot pop (minuman non kopi), sugus strawberry dan sugus mango.

Juga dilengkapi dengan aneka camilan seperti kentang goreng, tempe mendoan, cireng serta beragam makanan berat. Dengan demikian Shelter Sambat tidak hanya cocok untuk lidah anak muda namun ini juga cocok untuk family atau keluarga dengan beragam menu yang disajikan.

Ariq optimistis Shelter Sambat mampu merebut pasar dengan beragam menu unggulan dan kopi pilihan berkualitas. Ditambah keramahan dan juga suasana yang tenang di tengah persawahan dan menghijau.

“Kompetitor coffee shop juga belum banyak,” katanya. Harga mampu bersaing, kopi mulai Rp 10 ribu per cangkir hingga termahal Rp 50 ribu.

Bagi pengunjung yang membawa tumbler atau tempat minum sendiri akan mendapatkan diskon 10 persen. Ini adalah salah satu bentuk komitmen dari manajemen coffee shop untuk mengurangi penggunaan sampah plastik dan menyayangi bumi.

Penyajian kopi menggunakan cangkir. Cup plastik hanya dipakai saat ada pengunjung yang membungkus minumannya untuk dibawa pulang.

Selama Ramadan 1445 Hijriah Shelter Sambat buka  pukul 11:00 hingga pukul 24:00. Pada hari-hari biasa di luar Ramadan jam buka mulai pukul 08:00 hingga 23:00.

Ani Widayani secara terpisah mengatakan Shelter Sambat menjadi salah satu alternatif tempat berkumpul dan menikmati beragam minuman dan makanan bercita rasa lezat dengan harga terjangkau. Termasuk beragam kopi yang disajikan.

Di Shelter Sambat saat ini juga sudah dibangun tempat pertemuan serta melayani pemesanan untuk berbagai acara. (*)