Embarkasi Haji akan Dibangun di Kulonprogo

Rencana itu disambut antusias para pelaku pariwisata dengan menyiapkan hotel.

Embarkasi Haji akan Dibangun di Kulonprogo
Bupati Kulonprogo terpilih Agung Setyawan memberikan sambutan di Glagah, Temon Kulonprogo. (anung marganto/koranbernas.id)

KORANTERNAS.ID, KULONPROGO -- Sebagai upaya memaksimalkan keberadaan bandara bertaraf internasional, Yogyakarta International Airport (YIA), pemerintah akan segera membangun embarkasi haji di Kulonprogo.

Rencana itu disambut antusias para pelaku pariwisata dengan menyiapkan hotel untuk menampung sementara calon jamaah haji sebelum kuota haji terpenuhi.

“Selain embarkasi haji sebagai hadiah dari pemerintah pusat, juga diprioritaskan percepatan pengembangan kawasan aerotropolis dan pengembangan kawasan Pantai Glagah,” ujar Agung Setyawan, Bupati Kulonprogo terpilih.

Saat menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) ke-7 BPC Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kulonprogo di Plaza Kuliner, Kalurahan Glagah Kapanewon Temon, Sabtu (18/1/2025), Agung menyatakan keberadaan embarkasi haji dan pengembanagn kawasan aerotropolis diharapkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada sektor pariwisata.

Sangat kompleks

Agung Setyawan menerangkan pembangunan pariwisata sangat kompleks tidak hanya fisik tetapi juga butuh sumber daya manusia yang kompeten.

“Ini penting untuk diterapkan di lapangan agar jangan sampai wisatawan kapok berkunjung di destinasi wisata. Jangan sampai hanya sekali berkunjung dan tidak mau kembali lagi di destinasi wisata di Kulonprogo,” kata Agung.

General Manager YIA, Rully Artha, mengatakan pada tahun 2024 penumpang yang melalui YIA mencapai kisaran 4,7 juta orang. Ini masih perlu penambahan direct flight, penerbangan langsung dari dan menuju YIA tujuan mancanegara.

Saat ini pihaknya sedang melakukan negosiasi penerbangan Dubai ke YIA, kemudian YIA Kualanamu, Kualanamu ke YIA selanjutnya YIA Dubai. Tujuan adalah Perth (Australia) ke YIA, kemudian YIA ke Bali, Bali ke YIA selanjutnya YIA ke Perth.

Kereta api

Rully Artha menjelaskan PT KAI juga meluncurkan paket perjalanan langsung Stasiun Tugu Yogyakarta tujuan Jakarta Gambir dan kembali Jakarta Gambir menuju Yogyakarta. Perjalanan kereta api tersebut menempuh waktu lima jam.

“Ini sangat efisien dengan memangkas waktu lebih dari satu jam. Sebagai asumsi, jika menggunakan pesawat dari rumah menuju Bandara memakan waktu satu jam, menunggu check in satu jam. Dari Bandara menuju kota satu jam dan perjalanan di pesawat menuju moda transportasi darat lebih dari satu jam,” ungkapnya.

Melihat efisiensi waktu tersebut, lanjut dia, perlu dipikirkan agar tujuan YIA ke Jakarta bisa optimal sehingga mampu meningkatkan pariwisata.

Ketua BPC PHRI Kulonprogo RH Sumantoyo mengatakan BPC PHRI Kulonprogo dikukuhkan oleh Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo waktu itu pada Januari 2017.

Hotel berbintang

Saat itu baru hotel non bintang dan restoran. Seiring perkembangannya pada Harlah ke-7 BPC PHRI Kulonprogo telah memiliki lima hotel berbintang yakni bintang 3 dan 4.

“Kami berusaha bahu membahu agar perkembangan anggota PHRI Kulonprogo semakin nyata. Dibutuhkan sinergitas antara pemerintah dan pelaku usaha agar tercipta ekosistem pariwisata yang solid sehingga siap untuk menerima kunjungan wisata semaksimal mungkin,” harapnya.

Hadir pada acara itu Kepala Dinas Pariwisata Kulonprogo Joko Mursito, perwakilan sejumlah maskapai penerbangan, Ketua BPD PHRI DIY Dedy Pranowo, Ketua BPC PHRI se-DIY, Polsek Temon dan Koramil Temon. (*)