Edukasi Kesehatan Remaja, Pelajar Mengeluhkan Jalan Rusak

Saya setiap hari berangkat sekolah, jalannya gladhak-gludhuk, Bapak.

Edukasi Kesehatan Remaja, Pelajar Mengeluhkan Jalan Rusak
Aksi Bergizi di SMAN 1 Gombong Selasa (18/7/2023). (istimewa)
Edukasi Kesehatan Remaja, Pelajar Mengeluhkan Jalan Rusak

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Acara Aksi Bergizi di SMAN 1 Gombong, Selasa (18/7/2023), tidak saja dimanfaatkan pelajar untuk bertanya seputar kesehatan remaja putri tetapi juga sebagai ajang untuk menyampaikan keluhan jalan rusak kepada Bupati Kebumen Arif Sugiyanto.

"Mohon maaf Pak Bupati, kenapa jalan banyak rusak. Terutama jalan Kalitengah-Puring itu masih ada yang rusak, saya setiap hari berangkat sekolah, jalannya gladhak-gludhuk, Bapak," ujar Tiara Prastika, seorang siswi.

Keberanian Tiara menanyakan jalan yang rusak memperoleh tepuk tangan meriah dan dukungan dari rekan-rekannya.

Arif Sugiyanto merasa senang ada siswa yang berani menanyakan tentang pembangunan dan program-program pemerintah.

Dia pun memberikan hadiah sepeda untuk Tiara. "Ini pertanyaan yang bagus. Tolong dicatat, biar dikasih sepeda," ujar bupati.

Siswa lain juga ada yang menanyakan tentang minimnya lampu penerangan jalan, kemudian profil bupati serta komitmen pemerintah memajukan atau mendukung atlet-atlet olahraga yang masih duduk di bangku sekolah.

Ada lima siswa yang bertanya kepada Bupati dan semua mendapat hadiah, dari sepeda onthel, jam tangan sampai dengan sepatu. Hal ini sebagai bentuk apresiasi atas keberanian mereka berkomunikasi di depan umum.

"Ini adalah cara yang baik untuk melatih mereka berkomunikasi. Mereka yang komunikasinya baik, cenderung pintar menyelesaikan masalah," kata Arif.

Dia mengatakan, pemerintah terus melakukan perbaikan jalan satu per satu secara bertahap dengan melihat kewenangan yang ada. Karena jalan yang ada di kabupaten Kebumen tidak semua dikelola Pemkab Kebumen.

Jalan yang ada di Kebumen itu tidak semua masuk kewenangan kabupaten. Ada jalan desa, jalan kabupaten, jalan provinsi dan jalan nasional. "Yang menjadi kewenangan Pemda kebumen tentu pembangunan terus berlanjut secara bertahap," kata bupati.

Untuk membangun semua jalan rusak di Kebumen butuh biaya yang tidak sedikit, lebih dari Rp 1 triliun. Sementara anggaran pemerintah terbatas. Sesuai amanat undang-undang, anggaran untuk pendidikan harus paling besar dibanding infrastruktur.

"Anggaran APBD justru diamanatkan paling banyak untuk pendidikan, mencapai Rp 1 triliun. Itu untuk apa? Untuk gaji para guru, pembangunan sekolah, sarpras dan segala macam, agar pendidikan kita maju. Jadi yang kita bangun itu sumber daya manusianya dulu, bagaimana anak-anak bisa sekolah dengan gratis," kata Arif Sugiyanto.

Kepala Dinas Kesehatan Keluarga Berencana Kebumen Iwan Danardono kepada koranbernas.id menjelaskan, program Aksi Bergizi ini sasarannya siswi SMA.

Program itu, selain pemberian roti dan tablet untuk siswi, juga diisi edukasi kesehatan. "Siswa bebas bertanya apa saja," kata Iwan Danardono. (*)