Guru SMK Seni dan Ekonomi Kreatif se-Indonesia Persembahkan Karya

Guru SMK Seni dan Ekonomi Kreatif se-Indonesia Persembahkan Karya

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Ratusan guru SMK Seni dan Ekonomi Kreatif dari berbagai daerah di tanah air mengadakan Gelar Karya berupa pementasan di Monumen Serangan Oemoem 1 Maret Yogyakarta, Senin (28/11/2022). Mereka juga memamerkan berbagai karya di Museum Banteng Vredeburg hingga 30 November 2022.

Gelar Karya tersebut merupakan hasil dari Diklat Guru SMK Seni dan Ekonomi Kreatif yang diselenggarakan Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi  (BBPPMPV) Seni dan Budaya sejak 1 November 2022.

Diklat meliputi 19 konsentrasi keahlian, yakni Animasi, Desain Interior dan Teknik Furniture, DKV, Seni Lukis, Seni Patung, Seni Musik Klasik, Seni Musik Populer, Seni Tari, Seni Karawitan, Seni Teater, Produksi Film, Produksi dan Siaran Program Televisi, Produksi dan Siaran Program Radio, Produksi Film dan Program Televisi, Kriya Kreatif Batik dan Tekstil, Logam dan Perhiasan, Keramik, Kayu dan Rotan serta Kulit dan Imitasi.

Kepala BBPPMPV Seni dan Budaya, Sarjilah, mengungkapkan Gelar Karya bertema Merdeka Berkarya, Merajut Estetika Nusantara itu sengaja digelar di kawasan Titik Nol Yogyakarta. Diharapkan bisa diapresiasi masyarakat secara luas.

"Teman-teman guru ini mereka minim waktu mengasah skill-nya. Kita tahu guru mengajar sibuk dengan administrasi dan manajemen. 30 hari diklat ini bisa mengasah dan menuangkan kemampuan mereka," ungkapnya.

Melalui kegiatan itu, para guru SMK bisa kembali mengasah kemampuannya. Dengan demikian mereka bisa menularkan kreativitasnya kepada para siswa dengan lebih optimal. "Karya mereka luar biasa, baru pertama kali ini terwujud, bagaimana stakeholder mengapresiasi," ujarnya.

Ketua Umum Panitia Gelar Karya, Sigit Purnomo, menjelaskan guru-guru SMK Seni dan Industri Kreatif menampilkan beragam kompetensi. Mulai dari tarian, krawitan, teater, musik hingga menayangkan film pendek hasil karya peserta Diklat Broadcasting dan Perfilman.

"Kami ingin memberikan keberanian pada para guru untuk unjuk kreasi di depan masyarakat umum," jelasnya. (*)