Sekolah Swasta Babak Belur Mencari Siswa Baru

Sekolah Swasta Babak Belur Mencari Siswa Baru

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Tidak mudah bagi sekolah swasta bersaing dengan sekolah negeri dalam hal mencari siswa baru.

Ketua Yayasan Pendidikan Ekonomi yang mengelola SMK Yapek Gombong, Priyambodo S.Sos, malahan menggambarkan perjuangan sekolahnya mendapatkan siswa baru tahun ajaran 2021 - 2022 sampai babak belur, tidak istirahat hingga target siswa tercapai.

"Cara pendaftaran dari online sampai door to door mendatangi rumah orang tua siswa," kata Priyambodo kepada koranbernas.id, Selasa (13/7/2021).

Sekolah yang didirikan pejuang kemerdekaan di Kebumen ini harus bersaing dengan sekolah negeri sejenis untuk mendapatkan siswa baru. Beberapa SMTP didatangi panitia pendaftaran. Sekolah yang didatangi adalah sekolah yang alumninya meneruskan di SMK Yapek.

Sekolah negeri yang memperpanjang masa pendaftaran dan tidak lagi mengenal zonasi calon siswa, menjadi masalah bagi sekolah swasta. Ketika ada kesempatan mendaftar di sekolah negeri, sekolah swasta yang telah mencatat siswa baru, ditinggalkan.

"Ini mencederai kepercayaan sekolah swasta, terutama SMK," ujar Priyambodo.

Priyambodo mengatakan, mengelola sekolah swasta bukan mengelola usaha atau bisnis untuk mencari untung. Namun kelangsungan sekolah swasta sangat bergantung pada jumlah siswa yang ideal.

"Tahun ini siswa baru SMK Yapek sama jumlahnya dengan lulusan tahun ini," kata Priyambodo, putra R Sunarto, pejuang kemerdekaan di Kebumen.

"Targetnya sama dengan kelulusan kemarin. Alhamdulillah tercapai, tapi kan babak belur. Biaya tinggi. Tidak pernah istirahat," kata Priyambodo. (*)