Darurat Radikalisme, Santri Harus Cinta NKRI

Darurat Radikalisme,  Santri Harus Cinta NKRI

KORANBERNAS.ID -- Rektor UIN Sunan Kalijaga (Suka), Yudian Wahyudi mengungkapkan saat ini terjadi darurat radikalisme. Banyaknya orang yang terpapar radikalisme, termasuk aparat negara sangat mengkhawatirkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Contohnya sebagian masyarakat tidak mau hormat bendera, padahal hormat bendera juga merupakan cerminan keimanan muslim Indonesia," ujar Yudian disela Lomba Paskibraka Nasional di kampus setempat, Rabu (16/10/2019).

Karenanya UIN Suka mencoba mengingatkan generasi muda dan para santri untuk tidak mudah terpengaruh radikalisme. Sebab indoktrinasi kalangan radikalisme untuk meruntuhkan pikiran kalangan muda untuk tidak mencintai NKRI dan lebih respek pada faham khilafah.

Salah satunya dalam rangkaian Hari Santri Nasional (HSN) yang jatuh setiap 22 Oktober, kampus tersebut menggelar lomba paskibraka. Lomba diikuti 35 regu Paskibraka pilihan perwakilan Sekolah MA/SMA/SMK dari propinsi seluruh Indonesia. Masing-masing regu berjumlah 22 orang.

Kegiatan yang digagas Pusat Studi Pancasila dan Bela Negara (PSPB) ini dianggap penting untuk terus menerus membangkitkan kembali rasa kebangsaan, cinta tanah air. Selain itu semangat belajar yang membara sebagai implementasi ketaqwaan kepada Allah Sang Pencipta.

"Kami merasa bertanggungjawab ikut membina generasi generasi muda sebagai penerus masa depan bangsa Indonesia," tandasnya.

Kegiatan tersebut diharapkan menggelorakan kembali kesadaran berbangsa dan bernegara, memperteguh semangat nasionalisme dan patriotisme. Juga semangat persatuan dan kesatuan bangsa, menanamkan sikap tertib, disiplin, kerjasama dan kekompakan, rasa tanggungjawab, serta kemampuan memimpin di kalangan generasi muda. Selain itu menanamkan rasa cinta yang dalam terhadap keutuhan NKRI dan mencegah agar kaum muda tidak terpapar pahan radikalisme-terorisme.

"Hormat bendera dalam tata upacara merupakan simbul persatuan dan penghargaan terhadap NKRI. Penghargaan terhadap NKRI juga merupakan implementasi ketaqwaan umat Muslim yang hidup di Indonesia," imbuhnya.(yve)