SGM Eksplor Ikut Mendukung Akses Nutrisi bagi Anak

SGM Eksplor Ikut Mendukung Akses Nutrisi bagi Anak

KORANBERNAS.ID, JAKARTA -- Hingga saat ini masih banyak anak Indonesia menghadapi tantangan pemenuhan akses nutrisi dan pendidikan yang optimal. Sebagai upaya mendukung akses kemajuan anak Indonesia, SGM Eksplor melakukan rangkaian inisiatif kolaboratif melalui gerakan sosial #AyoTunjukTangan.

Gerakan sosial ini telah berhasil menyalurkan dukungan akses pendidikan dan nutrisi, berupa dukungan gawai dan beasiswa pendidikan online bagi 1.500 siswa sekolah dasar, rehabilitasi sepuluh sekolah dan 75 ribu dukungan produk susu pertumbuhan untuk anak di atas usia satu tahun yang tersebar di 41 kota dan 15 provinsi di Indonesia.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek), Jumeri STP M Si, mengatakan kemajuan SDM Indonesia untuk mencapai visi Generasi Emas Indonesia 2045, merupakan salah satu prioritas penting pemerintah, agar dapat mewujudkan generasi masa depan yang berkualitas unggul, maju, mandiri, cerdas dan sehat.

"Kami meyakini anak-anak Indonesia saat ini dapat menjadi mesin pembangunan yang luar biasa saat mereka mencapai usia produktif. Dan akan dapat meraup manfaat maksimal dari bonus demografi untuk mendukung kemajuan masa depan bangsa," kata Jumeri dalam sesi webinar di Jakarta, Kamis (9/12/2021).

Menurut dia, Indonesia harus berinvestasi sekarang juga untuk generasi muda, termasuk di bidang pendidikan dan kesehatan yang menjadi fondasi untuk dapat mendukung pengembangan potensi mereka secara maksimal. "Kami menyambut  baik dan mengapresiasi setiap inisiatif dan praktik baik dari pihak swasta yang ingin ikut berkontribusi bersama dengan pemerintah untuk mendukung pendidikan anak-anak Indonesia guna mewujudkan Merdeka Belajar demi kemajuan generasi mendatang," lanjutnya.

Pandemi diperkirakan semakin mempersulit akses nutrisi dan pendidikan, yang penting bagi kemajuan masa depan anak Indonesia. Akses yang terbatas terhadap kuota internet dan perangkat digital yang memadai juga menghambat siswa untuk belajar daring. Hanya kurang dari 15 persen siswa  pedesaan yang memiliki komputer untuk belajar. Sementara, pelajar yang tinggal di perkotaan hanya ada 25 persen yang mempunyai komputer untuk belajar dari rumah. Bahkan, banyak siswa yang berbagi ponsel pintar dengan saudara atau orang tua.

Mereka juga bergantung pada temannya untuk mengerjakan tugas sekolah. Dari sisi akses nutrisi, dampak pandemi telah mengakibatkan adanya peningkatan kurangnya akses nutrisi untuk anak, sehingga mereka berisiko lebih tinggi untuk mengalami kekurangan gizi yang dapat menghambat kemampuannya untuk tumbuh secara optimal.

Melihat kondisi tersebut, Jumari menyatakan kolaborasi dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk ikut peduli dan ambil bagian dalam mengentaskan masalah nutrisi dan pendidikan yang dihadapi anak-anak Indonesia.

Secara kolektif

Pengamat sosial anak dan Sosiolog dari Universitas Indonesia, Daisy Indira Yasmine S Sos MSoc Sci mengatakan, upaya menciptakan generasi maju harus dimulai dari pengembangan kualitas hidup seorang anak sejak dini dan didukung oleh lingkungan sosial sekitar secara kolektif dan masif.

Untuk itu, kesadaran masyarakat akan pemenuhan nutrisi dan pendidikan adalah hal yang penting sebagai langkah awal untuk mengembangkan potensi anak. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta juga akan membentuk support system yang positif, di mana sektor swasta dapat memainkan peran pentingnya sesuai dengan kapasitas dan keahlian yang dimiliki guna mendukung kemajuan anak-anak Indonesia. "Semoga ke depannya keterlibatan pihak swasta dan publik untuk mendukung kemajuan anak Indonesia dapat terus meningkat,” katanya.

Marketing Manager SGM Eksplor, Astrid Prasetyo, mengatakan selama lebih dari 65 tahun, SGM Eksplor percaya semua anak berhak untuk maju, sehingga seharusnya tidak boleh ada anak yang tertinggal, termasuk dalam memperoleh akses nutrisi dan pendidikan. Namun faktanya, sembilan dari sepuluh anak di Indonesia masih mengalami kekurangan akses edukasi dan nutrisi yang memadai.

Sejalan dengan visi pemerintah mempersiapkan dan membangun SDM unggul, SGM Eksplor terus berupaya menghadirkan berbagai inisiatif dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung intervensi yang tepat dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak Indonesia.

“Gerakan sosial #AyoTunjukTangan merupakan salah satu komitmen dan upaya SGM Eksplor berkolaborasi dengan banyak partner yang memiliki tujuan sama untuk bersama-sama tunjuk tangan, berinisiatif untuk  mendukung kemajuan anak Indonesia,” kata Astrid.

Pada tahun 2021 melalui gerakan sosial #AyoTunjukTangan, SGM Eksplor tidak hanya berkolaborasi dengan masyarakat melainkan juga dengan pemerintah melalui Kemendikbudristek dan pelaku industri lainnya yang memiliki komitmen sama mewujudkan kemajuan anak Indonesia, di antaranya dengan Telkomsel dan CAKAP.

General Manager Corporate Social Responsibility Telkomsel, Andry P Santoso, mengatakan sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia, Telkomsel berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan SDM dan komunitas digital talent masa depan Indonesia yang berkualitas unggul.

"Kami sangat senang dapat ikut terlibat dan berkontribusi dalam gerakan sosial #AyoTunjukTangan guna mendukung akses pendidikan bagi anak Indonesia dengan menjalankan peran kami sebagai connectivity enabler melalui penyediaan akses konektivitas yang sangat krusial untuk memastikan terselenggaranya pembelajaran daring dengan baik," katanya. (*)