Durian Sikatap Unggulan Purworejo Rasanya Mantap

Durian Sikatap Unggulan Purworejo Rasanya Mantap

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Purworejo Jawa Tengah dikenal sebagai kabupaten sentra durian unggul. Durian dari daerah ini dikenal memiliki cita rasa yang membuat penikmatnya ketagihan. Durian unggulan Purworejo punya ciri khas sangat berbeda dibanding durian lainnya.

Durian unggulan tersebut dinamai Sikatap, karena berasal dari Dusun Sikatap Desa Kalitapas Kecamatan Bener. Melalui penelitian sejak 2017, Durian Sikatap meraih sertifikasi Kementerian Pertanian pada 2019.

Pohon induk durian Sikatap dimiliki Asngadi, seorang warga Desa Kalitapas. Itulah pohon warisan kakek buyutnya. Pohon induk itu dijadikan bibit oleh para pelaku usaha pembibitan, karena memang dikenal buahnya berkualitas istimewa.

Durian Sikatap terkenal memiliki karakter daging buah tebal, tekstur lembut, warna kekuningan, bijinya pipih bahkan ada yang sama sekali tidak ditemui biji di dalam satu juringnya. Sikatap rasanya manis disertai pahit. Inilah yang diburu para penggemar durian.

Kini bibit durian Sikatap telah dibuat oleh para pengusaha bibit dengan cara sambung entres yang diambil dari pohon induk. Masalahnya, masyarakat setempat belum mampu melakukan pembuatan bibit dengan teknik tersebut karena keterbatasan kemampuan petani.

Harapan ke depan varietas Sikatap dapat dibudidayakan secara vegetatif dan ditanam pada berbagai tempat di Kabupaten Purworejo. Harapannya pula, varietas ini benar-benar menjadi identitas durian Purworejo yang semakin dikenal setara durian Bawor Banyumas atau Petruk Jepara.

Heru Nusantoro. (wahyu nur asmani ew/koranbernas.id)

Relatif mahal

Anggota DPRD Kabupaten Purworejo, Luhur Pambudi,  kepada koranbernas.id, Rabu (3/3/2021),  mengatakan permintaan pasar durian Sikatap cukup tinggi. Produknya terbatas. Jadilah harga durian Sikatap relatif mahal daripada durian lokal Purworejo lainnya.

“Harga durian Sikatap sekitar Rp 150.000 per buah. Di pasaran belum banyak didapati durian Sikatap,” kata Luhur.

Politisi PDI Perjuangan itu mengimbau masyarakat Purworejo mulai menanam bibit durian Sikatap. Tidak harus mematikan tanaman durian yang  sudah ada.

Luhur juga memberikan testimoni kelezatan durian Sikatap. “Rasanya manis. Ada rasa pahitnya. Warna kuning. Dagingnya tebal. Pokoknya enak dan mantap,” ucapnya.

Sekadar diketahui harga durian non-Sikatap ukuran kecil harga berkisar Rp 20.000 hingga Rp 35.000, durian ukuran sedang Rp 35.000 hingga Rp 60.000 dan durian besar Rp 60.000 hingga Rp 100.000.

Sebelumnya, Komunitas Durian Purworejo tergabung dalam grup WhatsApp (FGD Durian Purworejo) telah melakukan pertemuan antar-anggota pada Selasa (26/2/2021).

Sekitar 40 orang dari berbagai wilayah Purworejo, masing-masing wajib membawa durian minimal satu buah.

Ada tiga buah durian Sikatap berukuran besar siap dibelah. Durian Sikatap urutan pertama. Dari warna kulitnya tampak kuning cerah. Begitu dibelah, daging durian tampak tebal dan kuning. Walaupun hanya tiga butir, semua bisa mencicipi Sikatap.

Koranbernas.id berkesempatan mencicipi durian Sikatap. Memang sangat berbeda. Dari segi tampilan, ketebalan daging hingga rasanya terasa lain. Pantas saja Durian Sikatap menjadi unggulan Kabupaten Purworejo.

Acara yang digelar di De Komis Memorial House Kelurahan Sindurjan Kecamatan Purworejo itu dihadiri Sekretaris Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (PPKP), Kusnanto, beserta Kasi Hortikultura, Jayadi.

Penangkar durian unggul Sikatap, Parino dan Ketua FEDEP, Hesti Respatiningsih, serta anggota DPRD Luhur Pambudi turut hadir bersama petani, pemerhati, maupun pecinta dan penikmat durian Purworejo.

“Saya berharap petani durian menanam Sikatap yang sudah menjadi unggulan di Purworejo. Namun tidak harus membunuh tanaman durian jenis lainnya,” jelas Kusnanto.

Pemerintah Kabupaten Purworejo melalui Dinas PPKP mendorong masyarakat terus mengembangkan varietas durian unggulan tersebut.

“Saat ini Pemkab Purworejo menyiapkan peluncuran durian unggulan berikutnya yaitu durian Gajahmada dari Kecamatan Bruno Purworejo,” jelas Kusnanto.

Kopdar perdana tersebut bertema Desiminasi Durian Unggul Sikatap serta Rencana Pengembangannya di Kabupaten Purworejo. Kesempatan juga digunakan untuk memilih Ketua FGD, yakni Heru Nusantoro. usai acara belah durian dilanjutkan testimoni makan durian Sikatap.

Heru Nusantoro saat melahap durian Sikatap tampak sangat menikmati. Kepada koranbernas.id, dia mengatakan durian Sikatap rasanya manis. Dagingnya tebal. Bijinya tipis.

Terdapat beberapa peserta mengusulkan, di antaranya Sayono dari Desa Jatirejo Kecamatan Kaligesing, agar durian lokal tetap dipelihara.

“Purworejo itu memiliki durian beraneka ragam. Menurut saya  durian lokal masing-masing tetap dipelihara, karena keragaman akan bagus,” kata dia.

Ide berikutnya datang dari Hewang Irawan. Warga Desa Tegalsari Kecamatan Bruno ini mengusulkan komunitas diberi bendera PT atau CV dan dikibarkan di website.

“Membuka pasar durian sangat bisa dilakukan. Kita kuasai pasar, misalnya dengan pameran durian,” usul Hewang. (*)