DPRD Jateng: Maksimalkan Sosialisasi ke Pemilih Pemula

Hal tersebut menjadi bahan diskusi menarik dengan tema Pemilu Aman dan Damai di ruang rapim DPRD Jateng.

DPRD Jateng: Maksimalkan Sosialisasi ke Pemilih Pemula
Suasana diskusi bertema Pemilu Aman dan Damai di ruang Rapim DPRD Jateng. (istimewa/Humas DPRD Jateng)

KORANBERNAS.ID, SEMARANG -- DPRD Jawa Tengah (Jateng) mengimbau penyelenggara pemilu memaksimalkan sosialisasi kepada masyarakat, terutama pemilih pemula pada sisa waktu yang tinggal sedikit menjelang hari H Pemilu Serentak 14 Februari 2024.

Ketua Komisi A DPRD Jateng, Mohammad Saleh, menyampaikan hal tersebut ketika dihubungi di ruang kerjanya, Senin (5/2/2024).

"Menyambut pesta demokrasi mendatang sosialisasi kepada masyarakat perlu terus ditingkatkan. Terutama, pemilih pemula yang jumlahnya sangat besar," ujarnya.

Mohammad Saleh juga mengatakan bahwa hal tersebut sebelumnya menjadi bahan diskusi yang menarik dengan tema Pemilu Aman dan Damai di ruang rapat pimpinan (rapim) DPRD Jateng.

Menurutnya, pemilih pemula kini sangat memahami persoalan pilpres. Hal tersebut dapat dilihat dari ‘ramainya’ media sosial (medsos) yang selalu menjadi perhatian kaum muda.

Ketua Komisi A DPRD Jateng, Mohammad Saleh. (istimewa/Humas DPRD Jateng)

“Dari situ kita bisa melihat bahwa kaum muda dalam pemilu kali ini lebih concern. Terlepas dari ramainya pilpres, kaum muda mampu memberikan pemikirannya atas Pemilu 2024,” ujarnya.

Soal pemilu legislatif (pileg), ia mengakui isunya kalah dengan penyelenggaraan pilpres, terlebih di kalangan kaum muda. Kondisi itu dialaminya sendiri saat terjun ke daerah pemilihan (dapil) di mana masyarakat lebih ‘akrab’ dengan persoalan pilpres ketimbang pileg.

“Memang, masyarakat lebih suka membicarakan capres ketimbang caleg. Meski begitu, cara pandang masyarakat terhadap caleg juga semakin berkembang," tambahnya.

Masyarakat lebih meminta caleg datang dan menemui masyarakat ketimbang hanya melihat foto atau gambar calegnya. Untuk itu, masyarakat perlu terus mendapatkan edukasi politik menjelang pemilu ini.

Dari sisi penyelenggara, ia berharap persoalan data pemilih harus diperhatikan serius, terutama data pemilih pemula. Karena, pemilih pemula yang notabene sebagian besar kaum muda belum memahami proses agar terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Akademisi Undip Semarang, Teguh Yuwono. (istimewa/Humas DPRD Jateng)

“Selain update data DPT untuk menghindari data dobel, data pemilih pemula juga harus diperhatikan serius,” tegasnya.

Akademisi Undip Semarang, Teguh Yuwono, mengakui pemilih pemula yang sebagian besar kaum muda semakin peduli terhadap pemilu. Kondisi itu dapat dilihatnya dalam kegiatan mahasiswa yang sering membawa bahasan pemilu dalam diskusi atau perbincangan lainnya.

“Saya melihat, karena saya sebagai dosen di Fisip (Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Pemerintahan), banyak mahasiswa yang membahas dan membawanya dalam diskusi. Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak muda sekarang lebih peduli terhadap pemilu. Dampaknya nanti, partisipasi mereka saat pencoblosan bisa ikut terdongkrak,” kata Teguh.

Senada dengan hal tersebut anggota Bawaslu Jateng, Wahyudi Sutrisno, juga mengatakan pemilih pemula mampu menentukan tinggi rendahnya tingkat partisipasi pemilu. Untuk itu, ia berharap kaum muda ikut berperan aktif dalam proses pemilu, salah satunya pengawasan.

“Pengawasan pemilu oleh kaum muda itu bisa dilakukan dengan mengawasi medsos. Dengan memperhatikan isu-isu pemilu di medsos, maka kualitas pemilu sendiri semakin terintegritas,” katanya. (rubrik/anf)