Dosen AMA Dharmala Berdayakan Ibu Rumah Tangga di Imogiri
Program ini sebagai respons atas tantangan yang dihadapi UMKM di Desa Garjoyo.
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Tim dosen AMA Dharmala menginisiasi program pengabdian masyarakat yang inovatif dengan memberikan pelatihan manajemen bisnis komprehensif kepada ibu rumah tangga di Desa Garjoyo, Imogiri Bantul.
Program yang dilaksanakan Jumat (17/1/2025) ini mengusung tema Peningkatan Strategi Pendapatan Ibu Rumah Tangga dan melibatkan 15 peserta yang dibagi tiga kelompok.
"Sebagai dosen Jurusan Manajemen Bisnis, kami ingin memberikan bekal ilmu dan keterampilan kepada ibu rumah tangga agar mereka tidak hanya pasif, tetapi bisa aktif berkontribusi dalam pemenuhan ekonomi keluarga," ungkap Ari Dyah Sinta Triastuti S Sos MA, Koordinator Tim Pengabdian Masyarakat AMA Dharmala.
Menurut dia, program ini sebagai respons atas tantangan yang dihadapi UMKM di Desa Garjoyo, di mana banyak produsen yang kesulitan memasarkan produk mereka di tengah persaingan global yang semakin ketat.
Pemasaran digital
Tim dosen yang terdiri dari Munawara Salfitri A Md SM MM, Monesta Cici ijan A Md SM MM, Suryandari S Pd MPA dan Ari Dyah Sinta Triastuti S Sos MA memberikan pelatihan komprehensif mulai dari produksi hingga strategi pemasaran digital.
Program ini merupakan bagian dari visi jangka panjang AMA Dharmala untuk pemberdayaan masyarakat. "Kami berencana memberikan pelatihan lanjutan, termasuk pendampingan untuk sertifikasi halal. Ini bukan program sekali jadi, tapi memiliki keberlanjutan dan evaluasi," tegas Ari Dyah.
Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah pembuatan produk lulur dan sabun berbahan rempah tradisional dengan nama Lulur Rempah Loto Motong.
Munawara Salfitri menjelaskan keunggulan produk itu. Bahan utamanya adalah beras yang disangrai hingga hangus, ditambah rempah asli tanpa bahan pengawet atau zat berbahaya. "Ini menjadi nilai jual utama kami di pasar skincare yang semakin kompetitif," kata dia.
Keuntungan menjanjikan
Dari sisi ekonomi, produk ini menawarkan keuntungan yang menjanjikan. "Dengan bahan sekitar 7 kilogram, bisa menghasilkan 30 pieces lulur. Setiap pouch dijual seharga 30 ribu rupiah, menghasilkan pendapatan Rp 900 ribu dengan keuntungan bersih sekitar Rp 600 ribu," tambahnya.
Program ini tidak hanya berfokus pada produksi, tetapi juga memberikan pelatihan komprehensif tentang manajemen bisnis modern.
Para peserta dibekali keterampilan packaging dan desain kemasan, strategi pemasaran digital dan manajemen persediaan. Sistem pre-order diperkenalkan sebagai solusi untuk meminimalkan kebutuhan modal awal.
Kader Posyandu Lansia Desa Garjoyo, Isnarsih, yang menjadi salah seorang peserta pelatihan mengapresiasi program tersebut.
Kegiatan PKK
Desa Garjoyo dipilih karena potensi masyarakatnya yang aktif dalam kegiatan PKK dan prestasi yang telah diraih, termasuk juara 1 lomba GINASTEL untuk kelompok lansianya.
Selain lulur dan sabun, desa ini juga memiliki UMKM yang memproduksi makanan kecil seperti emping lilu, wedang uwuh, agar-agar ubi ungu dan kerajinan bunga untuk dekorasi.
Melalui program ini, AMA Dharmala berharap dapat membangun kemitraan jangka panjang dengan Desa Garjoyo dan menciptakan model pemberdayaan yang dapat direplikasi di desa-desa lain.
Program ini membuktikan bahwa dengan pendampingan yang tepat, ibu rumah tangga dapat menjadi motor penggerak ekonomi keluarga dan berperan aktif dalam pembangunan ekonomi desa. (*)