Ratusan Pegiat Literasi Bertemu di Yogyakarta

Ratusan Pegiat Literasi Bertemu di Yogyakarta

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Puluhan penulis dari seluruh Indonesia tergabung dalam Komunitas Rumah Virus Literasi (RVL) menghelat kopdar pertama mereka di Yogyakarta.

Pertemuan yang bertema Berliterasi Membangun Negeri itu dilaksanakan 21-23 Oktober 2022 di Balai Besar Guru Penggerak, Jalan Kaliurang Km 6 Sambisari Depok Sleman.

Kopdar ini bertepatan dengan peringatan bulan bahasa, rencananya dihadiri Plt Dirjen GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan) Prof Dr Nunuk Suryani, pejabat setempat serta ratusan peserta.

Dengan menempatkannya pada momen penting (Bulan Bahasa) itu diharapkan kegiatan tersebut bernilai sejarah bagi seluruh peserta.

Komunitas yang mewadahi sekitar 80-an peserta aktif dari seluruh indonesia ini telah menerbitkan ratusan buku sejak terbentuk pada 2020.

Dalam kopdar kali ini pun, RVL yang bekerja sama dengan Kamila Press akan meluncurkan 185 buku baru dari 17 anggota RVL yang hadir pada kopdar di Yogyakarta.

"Kami hanya akan meluncurkan buku-buku karya teman-teman yang bisa hadir kopdar di Yogyakarta. Ini merupakan bentuk penghargaan bagi mereka yang telah meluangkan  waktu untuk hadir," kata Muchammad Khoiri, Ketua Umum Rumah Virus Literasi saat koferensi pers, Jumat (21/10/2022).

Dalam kopdar ini pula, lanjut Khoiri yang juga seorang Dosen di Unesa (Universitas Negeri Surabaya), akan dilaksanakan workshop penulisan untuk guru, bazar dan hibah buku yang akan diperuntukkan Perpustakaan Daerah (Perpusda) DIY.

"Harapan kami hibah buku pada tahap awal ini memberikan sedikit bahan referensi bagi perpusda Yogyakarta. Ke depan, kami ingin menambah jumlah judul buku lagi, agar juga ikut mendukung program literasi di Yogyakarta," kata dia.

Penyelenggaraan workshop dalam rangka menularkan virus literasi kepada peserta. Workshop dilaksanakan secara luring pada 22 Oktober 2022. Peserta dilatih menulis, diberi motivasi hingga teknik menerbitkan buku.

"Sementara workshop daring dilaksanakan pasca-pelatihan luring. Workshop ini diikuti oleh guru sekolah dasar dan menengah, serta anggota RVL sendiri, " jelas Master Emcho, sapaan akrab Khoiri.

Workshop penulisan ini, lanjut Khoiri, merupakan kepedulian RVL untuk menularkan virus literasi, terutama kemampuan menulis kepada para guru. Ini kesempatan bagus bagi para guru untuk meningkatkan kemampuan diri.

Peran menulis sangat strategis bagi guru, karena ia harus menghasilkan karya tulis akademik dan kreatif, yang dipublikasikan lewat forum seminar, jurnal ilmiah, buku, atau media cetak/online. Diharapkan, guru yang belum menulis segera ketularan menulis.

"Yang belum menulis dan menerbitkan buku, mudah-mudahan segera ketularan menerbitkan buku. Dengan demikian, para guru yang hadir di sini ikut menambah bahan bacaan untuk anak bangsa," lanjutnya.

Saat ini buku cetak fisik memang sudah sangat menurun. Para pembaca milenial lebih banyak membaca melalui perangkat pintar mereka. Bagi Khoiri, memiliki buku dalam bentuk fisik merupakan kebanggaan tersendiri.

"Dengan memiliki buku cetak ini merupakan bukti bahwa saya adalah penulis," tandasnya. (*)