Universitas Alma Ata Yogyakarta Menjalin Kerja Sama dengan Malaysia

Kedua universitas menyepakati beberapa program strategis dan taktis.

Universitas Alma Ata Yogyakarta Menjalin Kerja Sama dengan Malaysia
Kerja sama UAA Yogyakarta dengan Universiti Malaya di Malaysia pada 6 Maret 2024. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, MALAYSIA -- Rektor Unversitas Alma Ata (UAA) Yogyakarta, Hamam Hadi, mengadakan kunjungan kerja selama lima hari di Universiti Malaya Malaysia.

Rektor didampingi para Wakil Rektor, Kepala LP2M, Kepala Kantor Penjaminan Mutu dan para Dekan di lingkungan UAA bersilaturahim menjalin kerja sama dengan Universiti Malaya (UM) pada 6 Maret 2024.

Rombongan dari UAA diterima di gedung Canselery (Rektorat) Universiti Malayater. Sejumlah pejabat kampus hadir seperti para Wakil Rektor, Direktur terkait dan para Dekan UM.

Di antaranya Yvonne Lim Lian, Associate Vice-Chancellor Academic and Global Engagement, Andri Andriyana, Director International Relation Centre, Zuwati Hasim, Dean Faculty of Education dan para Dekan dari beberapa fakultas di lingkungan UM.

Dalam pertemuan selama 2,5 jam, kedua universitas menyepakati beberapa program strategis dan taktis yang menjadi perhatian dan kesepakatan bersama antara UAA dan UM.

ARTIKEL LAINNYA: Pelajar Naik Bus Trans Kebumen Gratis, Bukan Segmen Pasar Angkutan Umum

Program-program kerja sama tersebut meliputi join research and publication untuk berbagai disiplin ilmu termasuk kedokteran-kesehatan, pendidikan, ekonomi-bisnis dan sistem informasi.

Kedua belah pihak juga menyepakati pentingnya aktivitas student mobility inbound maupun outbound dari kedua belah pihak untuk bisa dilaksanakan dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Selain itu kedua belah pihak juga sepakat mengembangkan bersama start-up untuk Usaha Mikro Kecil_Menengah (UMKM) yang dapat membantu pengembangan ekonomi masyarakat.

"Kedua belah pihak sepakat untuk mengimplementasikan kesepakatan-kesepakatan program kerja sama tersebut dalam bentuk-bentuk aktivitas bersama secepat mungkin pada tahun 2024 ini," kata Hamam melalui keterangan tertulisnya, Kamis (7/3/2024).

UM merupakan universitas tertua di Malaysia yang sejarahnya merupakan gabungan antara King Edward VII College of Medicine (1905) dan Raffles College (1928) berubah bentuk menjadi Universiti Malaya sejak 8 Oktober 1949. Saat ini UM merupakan universitas top 65 dunia menurut QS World University Ranking, top #3 se Asia dan ranking #1 di Malaysia.

"Pertemuan antara tim UAA dan UM terasa sangat hangat, penuh antusias, serta produktif dan berhasil menyepakati aktivitas-aktivitas kerja sama yang diharapkan dapat mendukung peningkatan kinerja perguruan tinggi dari kedua belah pihak," jelasnya. (*)