Ganti Logo dan Pelepasan Merpati Pos Tandai Seperempat Abad Yayasan Ar Raihan

Ganti Logo dan Pelepasan Merpati Pos Tandai Seperempat Abad Yayasan Ar Raihan

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Puncak milad ke-25 Yayasan Ar Raihan digelar di Lapangan Trirenggo, Minggu (18/12/2022).

Acara ditandai pergantian logo Ar Raihan pada usianya ke seperempat abad, pelepasaan ratusan merpati pos dari Persatuan Olahraga Merpati Pos (POM), bakti sosial pemberian bantuan bagi anak yatim dan duafa serta reward ibadah umrah kepada tiga karyawan yang berdedikasi terhadap Ar Raihan.

Mereka adalah Perweni Sugiastuti, Jumiyati dan Suryanti. Selain itu, juga ada pembagian doorprize bagi yang beruntung, kepada peserta yang ikut senam sehat.

Ditampilkan pula gamelan yang dimainkan para guru dan karyawan serta pengurus  yayasan yang saat ini mengelola RA, TKIT, SDIT, SMPIT, SMAIT Ar Raihan dan home schooling tersebut.

Ketua Yayasan Ar Raihan, Agus Efendi SE, mengatakan pada awal berdiri tahun 1997 Ar Raihan hanya memiliki enam siswa.

"Waktu itu masih numpang  di rumah kontrakan Pak Arif (Arif Rahman Hakim - red) dan Bu Nunung (Ustadzah Nunung Bintari, istri dari Arif Rahman Hakim). Alhamdulillah saat ini terus berkembang. Misal untuk RA kita telah memiliki 267 siswa dan sempat mencapai 300 siswa sebelum pandemi," urainya.

Salah satunya  berkat kolabosari yang baik dengan  Dinas Pendidikan, Kementerian Agama dan pihak-pihak terkait serta kekompakan dan kerja keras.

"Kami memang  memiliki semangat serta ide sederhana yakni bagaimana seorang anak kuat iman dan takwanya serta memiliki Ilmu pengetahuan dan teknologi yang unggul. Maka kami bersyukur mencapai usia 25 tahun seperti saat ini, tentu sebuah perjalanan yang panjang," kata Gus Eff.

Sementara Amir Syarifudin salah seorang anggota POMS  mengatakan kegiatan milad dimeriahkan merpati pos dari Bantul barat. Posko di pintu pos Samas, dengan ketua Lusi.

"Merpati yang diterbangkan bukan hanya dari sini,namun ada juga dari Bandung dan Palembang. Jadi merpati ini dipasangi chip, dari Palembang perkiraan tiba dua hari," kata Amir yang juga anggota Fraksi PKS DPRD DIY  tersebut.

Kecuali, kata dia, merpati mendapat halangan di jalan seperti dimangsa burung, terkena tali layang-layang atau tersengat listrik.

Harga merpati pos berkisar Rp 10 juta hingga Rp 75 juta per ekor. Tidak ada unsur judi di dalam permainan merpati pos, karena yang dinilai adalah kecepatan (speed).

Semua merpati ada chip dan terhubung ke aplikasi smartphone pemilik sehingga bisa diketahui merpati sudah sampai kandang atau rumahnya, serta berapa kecepatan terbangnya. "Saat ini anggotanya sudah 1.000 orang," katanya.

Zukma Wijayanti selaku seksi acara mengatakan guru, karyawan ataupun pengurus yayasan yang suka gamelan berlatih setiap Jumat sore. "Kita memiliki seperangkat alatnya," katanya.

Berlatih gamelan merupakan salah satu cara dari keluarga besar Ar Raihan untuk melestarikam budaya tradisional. (*)