Jangan Dimaknai Rutinitas, Ini Pemenang Lomba Upacara se-Kabupaten Bantul

Mereka disiplin dan bangga sebagai bagian dari anggota paskibra.

Jangan Dimaknai Rutinitas, Ini Pemenang Lomba Upacara se-Kabupaten Bantul
Pemenang lomba upacara se-Kabupaten Bantul Tahun 2023. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo menyerahkan hadiah Penganugerahan Pemenang Lomba Upacara tingkat SD/MI,SMP/MTs,SMA/SMK/MA sederajat se-Kabupaten Bantul tahun 2023 di Hotel Ros In, Selasa (17/10/2023) sore.

Tampak mendampingi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Bantul, St Heru Wismantoro MM dan jajaran selaku pihak penyelenggara lomba.

Tingkat SD/MI/sederajat juara 1 SDN Bendosari Jetis, Juara II SDN Bungkus Kretek, Juara III SD Muhammadiyah Jogodayoh Bambanglipuro, Harapan I SDN Kalidadap Imogiri, Harapan II SDN 1 Srandakan dan Harapan III SDN Mangunan Dlingo.

Kategori SMT/MTs/sederajat juara 1 SMPN 1 Pleret, Juara II SMPN 2 Bambanglipuro, Juara III SMPN 1 Sanden, Harapan I SMPN 1 Dlingo, Harapan II SMPN 1 Imogiri dan Harapan III SMP Pangudi Luhur Sedayu.

Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo menyerahkan hadiah. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

Kategori SMA/SMK/MA/sederajat Juara I SMAN 1 Sanden, Juara II MAN 1 Bantul, Juara III SMAN 1 Sedayu, Harapan I SMAN 1 Pundong, Harapan II SMKN 1 Pandak dan Harapan III SMAN 1 Pajangan.

Kepada masing-masing juara mendapatkan trofi dan uang pembinaan Juara I Rp 5 juta, Juara II Rp 4 juta, Juara III Rp 3 juta, Harapan I Rp 2,5 juta, Harapan II Rp 1,5 juta dan Harapan III Rp 1 juta.

"Lomba upacara ini sangat positif dalam rangka menumbuhkan kedisiplinan para siswa sebagai generasi bangsa," kata Joko.

Selain itu, juga menumbuhkan dan mempertebal rasa cinta terhadap tanah air.

ARTIKEL LAINNYA: Tinggi, Minat Mahasiswa Universitas Yale Belajar Bahasa Indonesia

"Saya salut dan apresiasi kepada pihak TNI yang di-back up polisi melatih upacara siswa-siswa kita. Hasilnya luar biasa. Kita lihat saja contohnya saat upacara 17 Agustus di semua kapanewon, tidak ada itu paskibra yang cengenges cengenges. Mereka disiplin dan bangga sebagai bagian dari anggota paskibra," lanjutnya.

Dia berharap perlombaan upacara dipikirkan juga reward kepada para pelatih tersebut atas dedikasi dan pengabdiannya.

Joko juga meminta agar lomba ini jangan dimaknai sebagai monoton dan rutinitas. Namun perlu adanya inovasi.

"Hal ini perlu dilakukan agar siswa kita semakin maju, dunia pendidikan kita juga semakin baik. Kita harus jujur Bantul masih kurang bagus sektor pendidikannya, kita pada urutan tiga di DIY. Perlu peran semua pihak agar prestasi pendidikan kita semakin baik di masa mendatang," katanya. (*)