DIY Perkuat Link and Match Pendidikan Vokasi dengan Industri

DIY Perkuat <i>Link and Match</i> Pendidikan Vokasi dengan Industri
Penandatanganan 16 nota kesepahaman (MoU) antara tiga kampus konsorsium, yakni Sekolah Vokasi UGM, Fakultas Vokasi UNY, dan Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta, dengan mitra industri. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Konsorsium Ekosistem Kemitraan Vokasi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengukuhkan komitmennya untuk menjembatani kebutuhan industri dengan lulusan pendidikan vokasi yang kompeten dan siap kerja.

Agenda Pelatihan Penguatan Ekosistem Kemitraan Vokasi dan Business Matching yang diselenggarakan menjadi media untuk meningkatkan sinergi antara lembaga pendidikan vokasi dan dunia usaha/industri di DIY.

Lebih dari 50 perwakilan guru SMK, lembaga kursus dan pelatihan, serta perguruan tinggi vokasi turut berpartisipasi dalam agenda ini. Mereka dibekali pemahaman terkini tentang perkembangan dan isu ketenagakerjaan di DIY.

"Pelatihan ini menjadi wadah bagi lembaga pendidikan vokasi untuk memperoleh informasi terkini tentang tren perkembangan industri di DIY," ujar Dr. Wiryanta, Ketua Pengampu Konsorsium Ekosistem Kemitraan DIY pada Rabu (22/5/2024).

Selain itu, para peserta juga dilatih strategi menjalin kemitraan efektif dengan dunia industri. Hal ini guna menghasilkan sumber daya manusia unggul sesuai kebutuhan pasar kerja.

Puncak acara ditandai dengan penandatanganan 16 nota kesepahaman (MoU) baru. MoU tersebut disepakati antara tiga kampus konsorsium, yakni Sekolah Vokasi UGM, Fakultas Vokasi UNY, dan Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta, dengan mitra industri.

Dr. Supadma, Direktur Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta menambahkan, langkah ini memperkuat jalinan kemitraan antara lembaga pendidikan vokasi dan dunia usaha. Kemitraan tersebut demi pengembangan sumber daya manusia yang relevan dengan kebutuhan industri.

"Kemitraan ini mencerminkan komitmen DIY untuk menjamin keselarasan antara kurikulum pendidikan vokasi dengan tuntutan keterampilan di lapangan kerja," tegasnya.

Kolaborasi ini diharapkan menghasilkan lulusan yang siap mengisi kebutuhan tenaga kerja terampil di berbagai sektor industri di DIY.

Agenda serupa juga dilaksanakan di 19 wilayah lain di Indonesia dalam rangka Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah.

Namun, DIY menjadi pelopor dalam upaya mensinergikan pendidikan vokasi dan dunia industri. Harapannya, sinergi ini akan meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi daerah.

Ia menyampaikan bahwa agenda ini merupakan forum untuk memberikan informasi kepada lembaga pendidikan vokasi terkait tren perkembangan dan isu ketenagakerjaan di DIY.

Sementara itu, Business Matching dilaksanakan untuk mendiseminasikan hasil analisis tim ekosistem kemitraan Yogyakarta. Termasuk di dalamnya isu dan kebijakan tentang penguatan ekosistem kemitraan vokasi untuk menghasilkan SDM unggul.

Selain para narasumber dari konsorsium, agenda ini juga menghadirkan pembicara dari Komisi Tahap Pembinaan dan Pengembangan Sekretariat KADIN DIY dan Disnakertrans Provinsi DIY. Mereka berbagi wawasan tentang kebutuhan dunia industri akan tenaga kerja terampil.

Hadir juga Direktur Life Media yang memaparkan perspektif dunia usaha dalam pengembangan talenta melalui pendidikan vokasi yang berkualitas dan relevan.

Rangkaian kegiatan ini diharapkan menjadi momentum bagi DIY untuk meningkatkan sinergi antara pendidikan vokasi dan industri demi kemajuan ekonomi daerah. (*)