Ada Peran Penting dalam Parenting Islami yang harus Dijalankan
KORANBERNAS.ID, BANTUL – Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat yang melibatkan mahasiswa Universitas Akhmad Dahlan di wilayah Padukuhan Kembangputihan, Kalurahan Guwosari, Kapanewon Pajangan, Bantul, dievaluasi oleh dosen UAD pada Kamis (29/08/2024). Peserta Dahlan Muda mengabdi KKN Merdeka Belajar Mahasiswa UAD di wilayah RT 05 Perum Pringgading Permai Guwosari, Pajangan, Bantul, melakukan KKN pada periode bulan Oktober sampai dengan Desember 2023 lalu.
Siaran pers yang diterima Koran Bernas, Kamis (29/08/2024) menyebutkan, salah satu kegiatan dalam rangka KKN Merdeka Belajar Mahasiswa adalah pelatihan di Masjid Al Amin, di lingkungan Perumahan Pringgading Permai. Pelatihan menghadirkan Dr. Sutarman, M.Hum, dosen Fakultas Agama Islam UAD sebagai nara sumber. Tema yang disampaikan dalam pelatihan ialah: “Upaya Orang Tua terhadap Pendidikan Anaknya agar menjadi anak yang Birrul Walidain & Sukses Dunia-Akhirat”.
Pelatihan dilatarbelakangi oleh adanya keprihatinan menurunnya semangat ibadah, dan nilai-nilai akhlak anak, seperti ada anak yang ramai bersama temannya ketika melaksanakan shalat berjamaah di masjid, dan berkurangnya nilai sopan santun terhadap orang tua. Tujuan pelatihan ini, adalah agar peserta pelatihan memahami bagaimana pentingnya mendidik dan memiliki anak yang baik yang sholeh dan sholihah serta kewajiban orangtua menjaga keluarganya agar terhindar dari siksa api neraka agar terwujud sukses dunia-akhirat.
Ada peran penting dalam parenting islami, sebagaimana perintah Allah Swt., dalam Al-Qur’an terkait Pendidikan anak dan keluarga dalam surat at-Tahrim: 6 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارً Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka……” Berdasarkan ayat di atas dapat dipahami bahwa Parenting Islami sangat bermakna, karena mengandung beberapa makna, yakni:
Pertama, parenting Islami, ikhtiar orangtua dalam mendidik, membimbing dan mengawasi anaknya dalam suatu keluarga guna proses pertumbuhan anak secara baik, agar tumbuh menjadi anak yang mandiri, dewasa, dan berintegritas serta sukses dunia-akhirat untuk memenuhi tugas-tugas perkembangannya dalam surat (At-Tahrim 66 : 6).
Kedua, keluarga merupakan unit terkecil dari suatu masyarakat. Islam menempatkan keluarga sebagai Pendidikan pertama, dan agen perubahan sosial. Bila dalam sebuah keluarga baik, maka akan terwujud lingkungan masyarakat yang baik, dari masyarakat yang baik, akan terwujud masyarakat secara luas yang baik yakni negara yang baik (M. Anis, 2012; Qs. At Tahrim 66: 6);
Ketiga, model parenting Islami: Ada beberapa metode pendidikan yang perlu ditanamkan kepada anak: (1) sejak dalam kandungan, (4 bulan) anak perlu dibiasakan didengarkan kata-kata yang baik, seperti: lantunan ayat-ayat al Qur’an, sholawat Nabi, lagu islami, dan perkataan yang baik lainnya; (2) kira-kira anak sudah berumur 4 tahun anak dimasukan di sekolah PAUD Islam; (3) pada umur sekitar 7 -15 tahun yakni usia sekolah Sekolah Dasar hingga SLTA dipilihkan lembaga pendidikan anak yang mengasah nilai-nilai keimanan, pengetahuan dan ketrampilan anak, yakni: sekolah islam; pondok pesantren yang menanamkan ilmu agama, ilmu umum, dan ketrampilan hidup (soft skills) serta lingkungan masyarakat yang mendukung pengembangan diri anak ke depannya.
Selain itu, anak perlu dilatih dengan pembiasaan diri yang mengasah nilai-nilai keimanan, yakni: pembiasaan dzikir dan berdoa: اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ (Ya Allah, bimbinglahlah aku untuk berdzikir dan bersyukur kepadaMu serta beribadah kepada-Mu dengan baik) (HR. Abu Daud). Rasulullah SAW pun mengajarkan umatnya untuk membaca doa/dzikir tersebut setiap habis selesai melaksanakan shalat fardu agar menjadi hamba yang bersyukur, serta menjadi anak yang berbakti terhadap kedua orang tuanya (Birrul walidain).
Kemudian, terkait manfaat pelatihan (pengajian) tersebut terhadap masyarakat, menurut hasil evaluasi dan respon peserta sebagaimana yang disampaikan oleh salah satu Jamaah dan tokoh masyarakat bahwa pelatihan tersebut bermanfaat menambah hasanah pengetahuan orang tua, dalam mengasuh dan mendidik anak sesuai dengan tumbuh kembang anak dengan pendekatan nilai-nilai agama, serta berdampak positif terhadap nilai-nilai keimanan, perilaku dan sopan santun anak. (*)