Mahasiswa DIY Siap Menjadi Solusi Permasalahan Bangsa

Mahasiswa DIY Siap Menjadi Solusi Permasalahan Bangsa
Kepala LLDikti Wilayah V, Aris Junaidi dan Ketua Tim Kampus Merdeka Niki Prastomi memberikan pernyataan kepada wartawan. (muhammad zukhronnee ms/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak 16 mitra MBKM dan 21 perguruan tinggi swasta di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hari ini menandatangani Nota Harapan Bersama (Mutual Expectation Agreement) untuk mendukung pelaksanaan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) Mandiri di seluruh perguruan tinggi di DIY.

Melalui MBKM Mandiri, mahasiswa akan memiliki hak untuk belajar hingga tiga semester di luar program studi mereka, baik di perguruan tinggi lain, dunia kerja, atau lembaga masyarakat. Hal ini bertujuan untuk memberikan mahasiswa pengalaman belajar yang lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan untuk mengembangkan potensi mereka secara maksimal.

Dalam Nota Harapan Bersama tersebut, para mitra dan perguruan tinggi sepakat untuk memulai program pengembangan potensi wisata daerah, menangani permasalahan sampah dan lingkungan, upaya untuk mengurangi stunting, serta mengembangkan desa menuju desa mandiri budaya.

Kepala LLDikti Wilayah V, Aris Junaidi, mengapresiasi antusiasme perguruan tinggi dan mitra di DIY untuk menjalankan MBKM Mandiri. Ia berharap bahwa MBKM Mandiri dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh dunia pendidikan dan dunia kerja.

"MBKM Mandiri merupakan program yang sangat penting untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja. Kami berharap bahwa MBKM Mandiri dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh dunia pendidikan dan dunia kerja," ujar Aris Junaidi kepada wartawan Kamis (5/10/2023).

Salah satu mahasiswa yang mengikuti MBKM Mandiri, Alifia, mengaku sangat senang dengan program ini. Ia merasa bahwa MBKM Mandiri telah memberinya kesempatan untuk belajar dan berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya.

"Saya sangat senang mengikuti MBKM Mandiri. Program ini telah memberikan saya kesempatan untuk belajar dan berkembang sesuai dengan minat dan bakat saya. Saya juga mendapatkan kesempatan untuk bekerja sama dengan mitra dari dunia industri dan pemerintah, sehingga saya dapat memperoleh pengalaman yang berharga," ujar Alifia.

Alifia kini sedang mengikuti program MBKM Mandiri di sebuah desa di Kulonprogo. Ia bertugas membantu masyarakat desa untuk mengembangkan potensi wisata daerah.

"Saya merasa sangat senang bisa membantu masyarakat desa untuk mengembangkan potensi wisata daerah mereka. Saya berharap, dengan adanya program MBKM Mandiri, saya dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat," ujar Alifia.

MBKM Mandiri merupakan program yang akan digilir di seluruh Indonesia. LLDikti Wilayah V telah memulai rangkaian kegiatan eksplorasi implementasi MBKM Mandiri di Indonesia. Sebelumnya, LLDikti Wilayah V telah mengunjungi beberapa daerah di Indonesia.

"Kegiatan ini bertujuan untuk menggali informasi yang dapat disampaikan kepada perguruan tinggi lainnya agar mereka dapat mempersiapkan diri untuk implementasi MBKM Mandiri. Ini melibatkan penyesuaian kurikulum, praktik-praktik baik, dan pelaporan kegiatan yang harus masuk ke dalam sistem," kata Ketua Tim Kampus Merdeka Niki Prastomi.

Ia berharap, dengan dukungan dari seluruh pihak, MBKM Mandiri dapat menjadi program yang sukses dan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa, perguruan tinggi dan masyarakat. (*)