Ditemukan 4.282 Kasus LSD Menyerang Sapi, 27 Mati

Ditemukan 4.282 Kasus LSD Menyerang Sapi, 27 Mati
Pengobatan sapi PO yang terserang penyakit lumpy skin disease. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Penyebaran virus Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyerang sapi jenis Peranakan Ongole (PO) di Kabupaten Kebumen meluas. Hingga Kamis (4/5/2023) ditemukan 4.282 kasus, 19 kasus menyebabkan sapi mati.

Dari 4.282 kasus tersebut, 980 ekor sapu dinyatakan sembuh, 27 mati, 16 potong bersyarat dan 3.269 merupakan kasus aktif.

Penyebaran virus LSD terbanyak di Kecamatan Buluspesantren dengan 808 kasus, Puring 620 kasus, Karanggayam 448 kasus.

"LSD ini sudah merata di semua kecamatan, memang paling banyak kasusnya di wilayah selatan Kebumen, karena di sana banyak peternak sapi, seperti di Buluspesantren, Puring, Ambal, Petanahan," kata Arif Sugiyanto, Bupati Kebumen, Jumat (5/5/2023).

Dinas Pertanian dan Pangan Kebumen telah melakukan berbagai upaya mengobati dan mencegah penyebarluasan virus seperti cacar itu. Upaya yang telah dilakukan adalah mengadakan pengobatan massal.

Peternak sapi di Kebumen menunggu proses pengobatan sapi yang terkena virus. (nanang w hartono/koranbernas.id) 

Pengobatan sapi yang terserang LSD, setiap ekor sapi dikenakan biaya pengobatan sebesar Rp 5.000. Biaya pengobatan sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Mengapa harus bayar? Karena obat yang digunakan menggunakan dana APBD dan itu sudah tergolong sangat murah, ada subsidi pemerintah," kata Arif Sugiyanto.

Pemberian vaksin baru sekali dari Kementerian Pertanian  pada Februari 2023 dengan jumlah 260 vaksin. "Kita terus mencoba minta tambahan vaksin dari pusat," kata bupati. (*)