Anggota DPD RI GKR Hemas Minta Jangan Obok-obok Jogja 

Anggota DPD RI GKR Hemas Minta Jangan Obok-obok Jogja 
GKR Hemas melaksanakan kegiatan "Sapa Aruh" di Kalurahan Sidomulyo Bambanglipuro Bantul, Jumat (5/5/2023). (sariyati wijaya/koranbernas.id)
Anggota DPD RI GKR Hemas Minta Jangan Obok-obok Jogja 

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas,  melakukan kegiatan Sapa Aruh dengan Masyarakat Kalurahan Sidomulyo Bambanglipuro Bantul, Jumat (5/5/2023).

Tampak hadir Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih dan Ketua TP PKK Bantul Hj Emi Masruroh Halim, Panewu Bambanglipuro Roy Robert AP, Lurah Susanto dan Ketua TP PKK kalurahan Sunarti Susanto serta ratusan warga setempat.

Istri dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X ini meminta agar Jogja jangan diobok-obok dengan berbagai ancaman kejahatan jalanan yang meresahkan.

Menurut dia, hal tersebut akan membuat tidak nyaman warga dan juga membuat orang termasuk wisatawan takut mengunjungi Jogja.

"Saya minta jangan pernah orang-orang tidak bertanggung jawab itu mengobok-obok Jogja. Jangan lagi ada namanya penyebutan klithih yang seolah menjadi merek untuk Jogja. Karena sejatinya kejahatan jalanan itu terjadi di mana saja di kota-kota selain Jogja," kata Hemas.

Sebutan penyebutan klithih pada kejahatan jalanan membuat orang jadi ragu-ragu mengunjungi Yogyakarta. Namun yang perlu dilakukan adalah bagaimana semua pihak bersama-sama mengatasi problem kejahatan jalanan tersebut.

Hemas juga meminta masyarakat mensikapi tahun politik 2024 dengan tetap menjaga kerukunan. Jangan karena berbeda keyakinan pilihan maka membuat masyarakat terpecah belah. "Tetap jaga kerukunan, sehingga kita hidup tenteram dan damai," pintanya.

Disebutkan, Jogja adalah tolok ukur bagi pembangunan dan kestabilan politik nasional. “Bila pembangunan di Jogja baik, maka artinya secara nasional  kita baik, bila kondisi politik dan keamanan di Jogja buruk, maka secara nasional kita akan buruk," lanjut Hemas.

Dirinya juga meminta masyarakat  selalu memperkuat diri. Selalu bersatu dengan ciri khas budaya Jogja. Selalu menjadi Wong Jogja yang tahu menilai diri sendiri dan keadaan di sekitar.

Orang Jogja juga bisa sangat teliti dalam memilah, mana yang merupakan karakter asli Jogja dan mana yang merupakan bawaan dari daerah lain.

"Inilah yang terus saya promosikan. Selain tetap menjaga kemakmuran rakyat secara keseluruhan, kita harus tetap menjadi satu. Rakyat bergerak membangun dengan inovasi dan kerja keras. Pemerintah Daerah dengan fasilitas yang mendukung, dan ada saya yang menjaga di Jakarta sana, agar semua regulasi dan undang-undang tidak sampai merugikan rakyat Jogja," katanya.

Sedangkan Bupati Bantul dalam kesempatan tersebut menyampaikan berbagai program pemda termasuk mengatasi stunting dan gizi buruk pada anak. Selain itu, juga bagaimana perlindungan terhadap ibu hamil di Bantul.

“Kami ada aplikasi dan data terkait ibu hamil se Bantul, penyebarannya dan juga apakah termasuk risiko tinggi atau bukan," kata bupati. (*)