Penyerapan Beras Petani Lokal Menggembirakan

Gudang Bulog di Kedu telah menerima 50 - 60 ton beras petani dalam negeri.

Penyerapan Beras Petani Lokal Menggembirakan
Kegiatan bongkar beras hasil penyerapan beras petani di Gudang Bulog Kebumen, Kamis (18/4/2024). (istimewa)

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Penyerapan beras produksi petani di eks Karesidenan Kedu setelah kenaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) beras dan gabah realisasinya menggembirakan. Mitra Bulog sejak Selasa (16/4/2024) mulai mengirim beras petani ke Gudang Bulog di lima kabupaten/kota di eks Karesidenan Kebumen.

Pemimpin Cabang Bulog Magelang, Iksan Suradilaga, kepada koranbernas.id menjelaskan setelah Badan Pangan Nasional (Bapanas) menaikkan HPP beras dari Rp 9.950 per kg menjadi Rp 11.000, mitra Bulog untuk pengadaan beras di Kedu, pekan ini mulai memasok beras ke Gudang Bulog.

"Setelah cuti Lebaran, Selasa pekan ini Gudang Bulog di Kedu telah menerima 50 - 60 ton beras petani dalam negeri," kata Iksan Suradilaga, Kamis (18/4/2024).

Kenaikan HPP beras dan gabah, menurut dia, mempengaruhi penyerapan beras petani lokal. Kenaikan HPP mengurangi disparitas harga beras di pasaran dengan HPP.

ARTIKEL LAINNYA: Bukan Jogja, Telkomsel Mencatat Kota Kecil Ini Mengalami Pertumbuhan Trafik Data Tertinggi Saat Idul Fitri

Tahun 2024, Bulog Cabang Kedu menargetkan penyerapan beras dalam negeri hasil panen petani lokal 9.650 ton. "Penyerapan terbanyak diperkirakan dari Kabupaten Kebumen dan Purworejo," kata dia.

Beras penyerapan petani panen tahun ini akan disalurkan kepada keluarga penerima manfaat bantuan pangan beras. Jika masih ada kekurangan menggunakan beras program Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) yang merupakan beras impor.

Kepala Gudang Bulog Kebumen, Sidik Sugiharto, menambahkan mitra Bulog yang memasok beras petani lokal di Kebumen mengirim beras ke Gudang Bulog dalam kemasan 10 kg. Kemasan plastik disediakan Bulog sehingga semua beras dari mitra Bulog masuk Gudang Bulog dalam kemasan 10 kg. (*)