Diresmikan Megawati, Kantor PDI Perjuangan DIY Jadi Rumah Budaya

Diresmikan Megawati, Kantor PDI Perjuangan DIY Jadi Rumah Budaya

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, meresmikan kantor DPD PDI Perjuangan DIY secara daring, Rabu (28/10/2020). Acara dikemas dengan jumlah peserta dibatasi sebagai bentuk ketaatan terhadap proktokol kesehatan.

Tampak hadir Ketua DPD PDI Perjuangan DIY Nuryadi, didampingi Sekretaris Totok Hedi Santosa, anggota DPR RI Idham Samawi dan Esti Wijayati, Ketua DPC PDI Perjuangan kabupaten/kota se-DIY, anggota DPRD, pasangan calon (paslon) Pilkada 2020 dari Sleman, Bantul dan Gunungkidul yang diusung parpol tersebut serta tamu undangan.

Kepada wartawan di sela-sela acara, Totok Hedi Santosa menyatakan kantor itu ke depan selain menjadi rumah rakyat sekaligus dikonsep menjadi rumah budaya.

“Kantor ini tidak saja dimaksudkan sebagai pusat administrasi partai, tetapi sebagaimana setiap kantor PDI Perjuangan dibuat secara niscaya sebagai rumah rakyat sekaligus rumah budaya,” ungkapnya.

Menurut dia, kebudayaan perlu selalu dipahami sebagai proses belajar masyarakat yang berdasarkan cipta, rasa dan karsa untuk menjawab tantangan zaman. Maka kantor ini pun akan selalu mengajak kampus-kampus perguruan tinggi di DIY untuk bersama-sama mengkaji assesment data yang dipandang strategis demi kemajuan bersama.

“Kita akan melihat bagaimana Yogyakarta sebagai simpul budaya di Indonesia bisa memberikan sumbangsih bagi terjaminnya persatuan bangsa, kebhinnekaan dari ancaman disintegrasi bangsa karena tidak memahami value diversity. Kantor ini akan mengajak semua aktivis budaya untuk berkegiatan dengan berbagai ekspresi, apakah itu tari, teater, film, seni rupa dan sebagainya,” paparnya.

Pihaknya menyediakan ruang untuk aktivitas bersama. Lebih dari itu, ke depan juga akan memberikan perhatian bagi tumbuh berkembangnya seni industri kreatif seperti kerajinan batik.

Totok menjelaskan, proses panjang pembangunan kantor tersebut diawali dari peletakan batu pertama, Juli 2018, selanjutnya pembangunan fisik dimulai November 2018 sampai 28 Oktober 2018.

Kantor partai ini dibangun di atas lahan seluas 1.049 m2 dengan bangunan empat lantai, dilengkapi taman sebagai cermin kepedulian partai terhadap lingkungan.

Di dalamnya terdapat ruang ketua umum partai, ruang pimpinan DPD partai, ruang sekretariat yang dilengkapi peralatan media teknologi informasi, ruang badan-badan partai, mushala, ruang klinik pemeriksaan gratis, ruang rapat, perpustakaan, ruang istirahat yang dipisah antara laki-laki dan perempuan serta hall berkapasitas 500 tempat duduk yang bisa digunakan untuk ruang ekspresi berkesenian, olah raga dan kebudayaan.

Totok menambahkan, dari awal kantor ini dibangun dengan gagasan yang muncul yakni menjadi rumah pemuda, di mana mereka bisa berinteraksi, bertukar gagasan, berekspresi budaya, aktualisasi diri dalam kegiatan-kegiatan produktif dalam bingkai budaya.

Mengawali rangkaian acara peresmian, lanjut dia, digelar kenduri dengan mengundang tidak kurang 250 warga masyarakat sekitar kantor tersebut. “Kita undang sebagai bagian dari keluarga kita. Saya ditelepon Pak Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristianto, agar pemuda bisa beraktivitas di sini untuk melakukan kegiatan kreatif dan produktif, misalnya kegiatan pameran seni rupa,” kata Totok.

Pembanguan kantor tersebut menelan biaya lebih kurang Rp 17 miliar. Kantor ini dipandang memiliki nilai historis mengingat Yogyakarta pernah menjadi ibukota RI pada 1946-1949 dan Megawati lahir di kota ini pada 1947.

Kantor yang berada di Jalan Tentara Rakyat Mataram Yogyakarta ini bisa disebut sebagai alternatif rumah kedua bagi DPP, misalnya, jika ada bencana alam mengingat berdasarkan mitigasi ada kemungkinan hal itu terjadi. Di halaman kantor terdapat patung Bung Karno berukuran besar hasil karya seniman dari Bantul.

Mengusung konsep arsitektur green building, di kantor tersebut terdapat beberapa taman dengan pohon-pohon asli, bukan plastik. (*)