Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Gelar Sayembara Penulisan Puisi, Ini Ketentuannya
Panitia menyediakan hadiah uang tunai, trofi dan sertifikat.
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Sayembara penulisan puisi bertema Siyaga menandai digelarnya event Festival Sastra Yogyakarta (FSY) 2024 yang akan berlangsung 28-30 November 2024 di Taman Budaya Embung Giwangan. FSY merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta.
“FSY 2024 mengusung tema Siyaga sekaligus juga menjadi tema pada sayembara puisi,” ujar Yetti Martanti, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Jumat (18/10/2024), di kantornya.
Sayembara dibuka 18 Oktober hingga 18 November 2024, bersifat nasional terbuka luas untuk seluruh masyarakat Indonesia. Pengumuman pemenang 28 November 2024 melalui akun instagram Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta dan Festival Sastra Yogyakarta.
Dewan juri terdiri dari penyair Makassar Aan Mansyur, Penyair Yogyakarta Mutia Sukma dan penulis yang juga akademisi UGM, Saeful Anwar.
Uang tunai
Panitia menyediakan hadiah uang tunai, trofi dan sertifikat. Juara pertama sebesar Rp 3 juta, juara kedua Rp 2,5 juta, juara ketiga Rp 2 juta dan juara keempat Rp 1,5 juta serta juara kelima sebesar Rp 1 juta.
Semua hadiah akan dipotong pajak. Selain itu karya terpilih akan diterbitkan dalam buku Antologi Puisi oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta. Karya puisi dikirim melalui link https://bit.ly/sayembarapuisinasional2024.
Adapun ketentuan sayembara, terbuka untuk umum, Warga Negara Indonesia (dibuktikan dengan KTP), tema puisi Siyaga, peserta mengirimkan maksimal tiga karya, mengisi surat pernyataan keaslian karya (dapat diunduh di link), peserta mengunggah karya puisi, identitas, surat pernyataan keaslian karya dan biodata singkat di google form. Syarat lainnya, karya belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apapun dan tidak sedang diikutkan dalam sayembara serupa.
Sedangkan karya ditulis dengan format doc/docx (MS Word), spasi 1,5, font TNS ukuran 12, kertas A4.
Perayaan tahunan
Yetti menambahkan, Festival Sastra Yogyakarta adalah perayaan tahunan yang menyoroti keragaman dan kekayaan karya sastra di Yogyakarta. Acara ini menjadi ajang berkumpulnya penulis, penyair, seniman dan pencinta sastra dari berbagai latar belakang untuk saling berinteraksi, berbagi karya dan memperkaya khazanah sastra nusantara.
“Melalui berbagai agenda kegiatan, FSY 2024 diharapkan memperkuat posisi Yogyakarta sebagai kota budaya, sekaligus kota sastra. Festival Sastra Yogyakarta juga menjadi perayaan hangat yang menyambut kembali pertemuan-pertemuan antar warga sastra se-nusantara di Kota Yogyakarta,” kata dia.
Mengenai tema Siyaga, dia menjelaskan sebagai sikap pelaku dan penikmat sastra dalam menghadapi perubahan besar yang sedang terjadi. “Arena, medan, ruang dan media sastra tengah mengalami pergeseran signifikan,” ungkapnya.
Melalui event tersebut pihaknya berupaya membaca kembali medan sosial sastra dalam ulang alik dinamika budaya. Arena sastra tidak lagi sesederhana pasar bagi pengarang dan penerbit. Namun, muncul pula pelaku kreatif lain yang mendapatkan manfaat dalam pasar sastra.
Perubahan besar
Misalnya, ilustrator, penerjemah, pendengung (influencer satra atau bookstagram) dan komunitas-komunitas kreatif dalam lingkaran sastra.
Kurator FSY 2024, Ramayda Akmal, menjelaskan FSY menawarkan tema Siyaga sebagai sikap diri bersastra yang sadar akan perubahan besar yang tengah terjadi itu. Sikap tersebut mewujud pada keadilan dan keterbukaan pada peluang munculnya cara-cara baru praktik bersastra. (*)