Demi Keamanan, Perusahaan Disebut Wajib Penetration Testing

Demi Keamanan, Perusahaan Disebut Wajib Penetration Testing
Ilustrasi. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--Penetration testing, menjadi hal penting dilakukan oleh kalangan perusahaan. Dengan melakukan penetration testing (pentest), maka perusahaan akan sejak awal mengetahui celah-celah keamanan, yang bisa saja akan ditembus oleh serangan siber.

“Pentest adalah metode yang digunakan untuk menguji keamanan sistem komputer atau jaringan, dengan cara melakukan simulasi serangan siber pada target sistem. Penetration testing bertujuan untuk mengidentifikasi kerentanan serta potensi celah keamanan yang dapat dieksploitasi oleh penyerang. Jika serangan benar-benar terjadi di masa depan, pengalaman dari penetration testing dapat membantu perusahaan dalam merespons dengan lebih cepat dan efisien,” kata Lead Pentester Widya Security, Rizki, dalam siaran persnya, Senin (21/8/2023).

Dikatakan, perusahaan wajib pentest karena perusahaan bisa mengetahui celah keamanan yang terdapat pada sistem yang berjalan, sehingga meminimalisir risiko data breach bahkan data loss

Banyak industri dan lembaga pemerintah mengharuskan adanya pengujian penetrasi, sebagai bagian dari kepatuhan terhadap regulasi keamanan. Menurut Rizki, penetration testing juga sangat berguna sebagai syarat legal atau pelengkap administrasi Standarisasi Keamanan Informasi.

Tahapan Penetration Testing

Penetration testing, kata Rizki, melibatkan serangkaian langkah, untuk mengidentifikasi kerentanan dan potensi celah yang dapat dieksploitasi oleh penyerang. Adapun fase-fase penting menuju proses pentest, menurut Rizki adalah, Perencanaan (Planning).

Di dalam fase ini, tim pentester harus memahami tujuan pengujian, lingkup sistem yang akan diuji, serta mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi. Perencanaan ini juga mencakup koordinasi dengan pemilik sistem untuk memastikan bahwa pengujian tidak mengganggu operasional sehari-hari.

Kemudian ada tahap pengumpulan informasi (Information Gathering) tentang target yang akan diuji, penganalisaan kelemahan, pemilihan target serta pentingnya pemeliharaan.

Pada fase ini, tim pentester akan mengumpulkan informasi tentang target yang akan diuji. Ini mencakup informasi tentang sistem, jaringan, alamat IP, dan domain yang terkait. Informasi ini dapat diperoleh melalui berbagai sumber.

Setelah informasi terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis kerentanan potensial dalam sistem target. Tim pen testing akan melakukan pemindaian (scanning) pada sistem untuk mencari celah keamanan yang mungkin ada, seperti port yang terbuka atau layanan yang berpotensi terkena serangan.

“Kemudian fase pemilihan target. Dalam fase ini, pentester akan memilih titik target yang paling potensial untuk dieksploitasi. Ini dapat berupa sistem atau aplikasi tertentu yang memiliki kerentanan yang signifikan. Selain itu, masih ada tahap eksploitasi, pemeliharaan akses, penghapusan jejak dan analisis hasil,” katanya.

Rizki menambahkan, penetration testing membantu organisasi mengurangi risiko kerentanan keamanan dan menjaga integritas, kerahasiaan, dan ketersediaan data dan sumber daya mereka. Melalui pengujian ini, organisasi dapat memahami kelemahan yang ada dan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan mereka.

Mengingat perannya yang strategis, maka memilih jasa pentest, musti dilakukan dengan cermat dan hati-hati.

“Pastikan bahwa penyedia jasa yang anda pilih sesuai dengan kebutuhan spesifik dan tujuan keamanan organisasi anda,” pungkasnya. (*)