Debat Paslon Bupati Purworejo Diwarnai Mikrofon Mati

Moderator memperingatkan masing-masing paslon tidak menyerang personal.

Debat Paslon Bupati Purworejo Diwarnai Mikrofon Mati
Suasana Debat Publik Cabup-cawabup Pilkada Purworejo Tahun 2024. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Debat publik perdana Calon Bupati dan Wakil Bupati Purworejo yang difasilitasi oleh KPU Purworejo berjalan dengan diwarnai beberapa insiden. Mulai dari moderator yang tiba-tiba memotong paslon yang sedang berbicara hingga mikrofon yang mati.

Namun demikian debat terus berjalan hingga segmen empat, sesi tanya jawab antar calon wakil bupati. Kesempatan pertama diberikan kepada Cawabup nomor 1, Lukman Hakim yang bertanya kepada Cawabup nomor urut 2, Dion Agasi Setiabudi.

"Pemda Purworejo ini masing-masing OPD memiliki aplikasi sendiri-sendiri yang jumlahnya lebih dari 100 dan tidak terkoneksi (terintegrasi) antara aplikasi satu dan lainnya. Bahkan banyak aplikasi yang mati (tak berfungsi) namun masih dibiayai. Bagaimana menurut Anda," tanya Lukman.

Pertanyaan tersebut dijawab Dion dengan mengatakan bahwa aplikasi yang dimiliki oleh setiap Organisasi Perangkat Daerah untuk mendorong partisipasi masyarakat, memberi masukan dan mengakses.

Terintegrasi

"Ke depan kami akan menciptakan sistem yang terintegrasi, mulai dari kependudukan, kesehatan, PU (Pekerjaan Umum). Supaya nanti masyarakat bisa lapor jalan rusak, lapor mati lampu, sehingga masyarakat tidak bingung (jika menggunakan aplikasi OPD). Transformasi digital akan kita dorong, keterbukaan publik hingga pengadaan barang jasa dengan menggunakan e-procurement," ujar Dion.

Moderator kemudian mempersilakan Cawabup Nomor 1 Lukman Hakim menanggapi jawaban Dion. “Jawaban yang luar biasa hebat perlu diapresiasi. Tapi hanya mengatakan, ke depan kita akan, kita akan, padahal sudah sudah periode. Barangnya sudah ada," kata Lukman.

Dion kembali memperoleh kesempatan menanggapi jawaban Lukman. Dia menyebutkan tak ada sistem yang sempurna, namun dirinya dan Cabup Yuli Hastuti akan mencoba lebih baik.

"Saat Bu Yuli menjadi Wabup pertama kali (berpasangan dengan Agus Bastian), belum ada satu pun sistem digital, sekarang sudah ada sistem digitalnya. Kami akui, ke depan kita perbaiki. Saat Bu Yuli menjadi Wabup pertama kali pengguna internet di Purworejo angkanya rendah. Tahun 2023, angka 71,34 persen. Ini bukti telah berhasil membuka akses internet bagi warga Purworejo," kata Dion.

Aturan debat

Hal menarik terjadi ketika Dion menyerang, dalam tanda kutip, Cabup Nomor 1 Yophi Prabowo. Dion mengatakan saat dirinya menjadi Wakil Ketua DPRD Purworejo, Yophi banyak absen (tidak hadir) saat pembahasan menyangkut kepentingan masyarakat.

Serangan Dion secara pribadi ke Cabup nomor 1 sebenarnya melanggar aturan debat. Namun moderator tidak mempermasalahkan dan membiarkan debat tetap berjalan hingga selesai.

Hal itu kemudian ditanggapi Yophi yang memanfaatkan waktu tersisa dari Cawabup Lukman Hakim. "Saya memang pernah tidak hadir saat rapat dengan izin, sakit. Mas Dion pernah ke luar negeri tanpa izin," kata Yophi.

Setelah jeda untuk commercial break, sebelum debat segmen selanjutnya dimulai, moderator memperingatkan masing-masing Paslon agar tidak menyerang personal. (*)