Cegah Lonjakan Covid-19, BIN Jateng Vaksinasi dari Rumah ke Rumah
KORANBERNAS.ID, PURWOREJO--BIN Daerah Jateng turun ke Kabupaten Purworejo untuk mengakselerasi vaksinasi Covid-19 secara door to door atau dari rumah ke rumah, Sabtu (11/12/2021).
Strategi ini dilakukan untuk mempermudah akses layanan kepada masyarakat di pelosok desa. Strategi jemput bola secara massal tersebut untuk mencegah adanya pelonjakan kasus Covid-19 menjelang masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Selain itu untuk menyisir warga yang kesulitan mendatangi sentra vaksinasi Covid-19. Entah karena faktor lanjut usia (lansia), difabel atau sebab lain.
Vaksinasi juga dilakukan di Balai Desa Sendangsari Kecamatan Bener. Dalam pelaksanaannya, tim vaksinasi Binda Jateng mengandeng aparat desa setempat, petugas puskesmas, serta Polsek dan Koramil Bener turut mendatangi rumah warga lanjut usia (lansia) yang belum tervaksin dosis 1 maupun dosis 2.
“Tadi disuntik vaksin tidak sakit, rasanya cuma seperti digigit semut. Kemarin disuntik yang pertama juga tidak ada efek negatifnya,” kata Dawin, kakek berusia 81 tahun usai mendapatkan vaksinasi dosis 2 di rumahnya, Dusun Krajan Kulon RT 03 RW 03 Desa Sendangsari.
Kakek yang telah memiliki belasan cucu ini mengaku tidak takut dengan adanya sejumlah isu negatif terkait dampak vaksin. Sebaliknya, ia mantap divaksin agar kebal terhadap Covid-19.
“Dengan petugas yang datang ke rumah ya senang dan terbantu karena tidak perlu jauh-jauh dan antre,” ujarnya.
Kepala Desa Sendangsari, Sri Siswoko menyatakan, bahwa hadirnya BIN kian menyemangati masyarakat untuk divaksin. Hal itu terbukti dengan banyaknya warga yang mengikuti vaksinasi. Untuk vaksinasi dosis 2 tercatat ada sekitar 161 warga, sedangkan untuk dosis 1 mencapai sekitar 400 pendaftar.
“Vaksinasi massal di tingkat desa dan door to door seperti ini sangat membantu warga kami, khususnya yang sudah sepuh. jadi tidak perlu jauh-jauh untuk mendapatkan layanan,” kata Sri Siswoko didampingi Ketua TP PKK Desa Sendangsari, Sekar Ati Argorini.
Kepala Puskesmas Bener, Sudarto SKM MM, menyebut vaksinasi massal kali ini diperuntukkan bagi warga penerima vaksin dosis 1 dan dosis 2 dengan jenis vaksin Pfizer.
“Ada 600 dosis yang disiapkan,” sebutnya.
Kepala Binda Jateng, Brigjen TNI Sondi Siswanto SH MM mengungkapkan, bahwa vaksinasi massal masyarakat secara door to door digelar serentak di 6 Kabupaten, yakni Tegal, Sukoharjo, Banyumas, Temanggung, Purworejo, dan Banjarnegara. Di Kabupaten Purworejo, vaksinasi dipusatkan di dua titik, yakni Desa Sendangsari dan Kalijamber Kecamatan Bener.
“Target kita untuk hari ini sebanyak 9.000 dosis,” ungkapnya.
Diterangkan, perkembangan capaian vaksinasi di Provinsi Jateng per 10 Desember 2021 berdasarkan data https://vaksin.kemkes.go.id/ menunjukan progress yang menggembirakan, yakni sebesar 73,48%. Sementara itu, perkembangan capaian di Kabupaten Tegal 58,16%, Banjarnegara 65,02%, Purworejo 67,86%, Temanggung 72,74%, Banyumas 74,93%, dan Sukoharjo 80,05%.
“Terselenggaranya vaksinasi di wilayah ini diharapkan dapat membantu percepatan vaksinasi terutama untuk daerah yang belum mencapai target 70% seperti Tegal, Banjarnegara dan Purworejo. Sementara untuk wilayah yang telah melampaui target, dilaksanakan vaksinasi door to door dalam rangka menyisir masyarakat yang tidak mampu mengakses sentra vaksinasi terutama kelompok lansia dan difabel,” terangnya.
Sondi Siswanto menjelaskan, vaksinasi jemput bola dilakukan RW, RT dan rumah ke rumah masih menjadi pilihan Binda Jateng karena mampu menyisir warga yang belum tervaksin. Hal itu sekaligus untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 selama masa libur Nataru yang berpotensi ada peningkatan mobilitas masyarakat.
“Masyarakat setelah mendapatkan vaksin diharapkan tetap menerapkan protokol kesehatan karena pandemi belum berakhir, terlebih adanya ancaman mutasi jenis baru seperti varian Delta Plus dan Omnicron,” jelasnya.
Lebih lanjut disampaikan bahwa pemerintah dalam waktu dekat juga akan menyelenggarakan PPKM Natal dan Tahun Baru 2022 sesuai Inmendagri No. 62 Tahun 2021 yang intinya penerapan prokes yang lebih ketat dengan pendekatan 5 M. Yaitu, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, memakai masker, menjaga jarak aman, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
Karena itu, meski sudah divaksin, masyarakat harus tetap menerapkan prokes ketat dan membatasi mobilitas.(*)