Bupati Kebumen Akui Bank Milik Pemkab Tak Sehat

Bupati Kebumen Akui Bank Milik Pemkab Tak Sehat

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengungkapkan, ada Bank Perkeditan Rakyat (BPR) milik Pemkab Kebumen dalam kondisi tidak sehat. Salah satu indikatornya, Non Perfoming Loan (NPL) atau kredit macet lebih dari 9 persen.

Bupati Arif Sugiyanto mengungkapkan hal itu ketika melantik dr Hj Y Rini Kristiani sebagai Asisten II Sekretaris Daerah Kebumen, Senin (23/5/2022) siang. Jabatan Rini sebelumnya adalah  Staf Ahli Bupati (SAB) bidang Sumber Daya Manusia dan Kemasyarakatan. Usai pelantikan, Bupati Arif mengungkapkan, ada bank milik Pemda Kebumen yang dianggap berada dalam kondisi terpuruk dan perlu diselamatkan keuangannya.

"Asisten II ini punya posisi strategis untuk membenahi perekonomian. Kita punya bank BUMD yang kondisinya saat ini terpuruk dan perlu diselamatkan," kata Arif Sugiyanto.

Berdasarkan hasil temuan perbankan bank ini dalam kondisi tidak sehat. BPR itu dinyatakan tidak sehat karena NPL-nya atau kredit macetnya begitu tinggi.

Hal ini menunjukan kinerja direksi lambat. Bank sehat jika NPL rata-rata 2 sampai 3 persen atau maksimal 5 persen. Namun bank milik pemda ini NPLnya sudah berada di angka 9 sampai 10 persen.

“Ibarat sekolah ini sudah nilai merah rapor merah, jauh dari kata sehat,” tuturnya.

Setelah dibedah salah satunya adalah mengendapnya uang yang seharusnya digelontorkan untuk UMKM, malah diendapkan dalam bentuk kas atau deposito,.

Tabungan dalam bentul deposito menyebabkan pengeluaran lebih besar daripada hasil yang didapatkan. Keuangan bank pun akan semakin merugi.

"Saya yakin Ibu Rini punya kemampuan untuk membenahi itu, harus bisa mencari orang-orang tepat dan kapabel untuk menyelematkan bank milik Pemda ini," kata Arif Sugiyanto.

Belum ada indikasi penyalahgunaan keuangan yang dilakukan para direksi yang bisa berakibat hukum. "Kita belum sampai ke arah sana, kita hanya baru melihat ketidakcakapan seorang direksi dalam mengelola perbankan," tandas bupati.

Pemkab pun berencana segera melakukan perombakan direksi yang baru demi menyelamatkan bank tersebut agar bisa kembali sehat.

"Saya sampaikan dalam pemilihan direksi nanti harus jeli betul dipilih orang-orang yang berintegritas, punya pengalaman dan kemampuan dalam mengelola perbankan. Sehingga disamping sehat, perbankan juga harus bersih dari persoalan hukum," tambah Arif Sugiyanto.

Dikonfirmasi koranbernas, Rini Kristiani belum bersedia menyebutkan BPR milik Pemkab Kebumen yang masuk kategori tidak sehat. Perbankan itu masih dalam pengawasan. (*)