Anak-anak Muda Mulai Tertarik Crypto Mining

Anak-anak Muda Mulai Tertarik Crypto Mining

KORANBERNAS.ID, SLEMAN – Aktivitas crypto-mining atau penambangan mata uang kripto (cryptocurrency) saat ini mulai menarik minat kalangan generasi muda. Setidaknya, ini terlihat saat sejumlah anak-anak muda berhimpun di Kaktus Coffee Jalan Pandean Sari 4-5 Kentungan Condongcatur Depok Sleman.

Melalui acara Crypto Enthusiast and Miners Gathering, sharing dan ngobrol santai seputar cryptocurrency serta crypto-mining, Minggu (12/12/2021) sore, mereka mendengarkan paparan langsung dari Direktur PT Jaya Sleman Hashrate, Hanif Nur Ahmad.

“Ini adalah alat tambang. Sederhananya, alat untuk memvalidasi transaksi dari seluruh dunia. Ini mesin untuk memvalidasi dan mengkonfirmasi algoritma,” ungkap Hanif kepada wartawan di sela-sela acara. Dia lantas menunjukkan satu unit perangkat komputer yang dipenuhi VGA card, sebagai alat utama untuk menambang.

Menurut dia, cara kerja alat tersebut adalah memvalidasi transaksi melalui jaringan. Dari aktivitas ini akan diperoleh komisi. “Sederhananya, kalau di bank konvensional, kita menggantikan CS (Customer Service) dan teller. Ini yang di masa depan akan menggantikan bank konvensional,” jelasnya.

Keuntungan atau benefit dari alat tersebut bahkan disebut-sebut mampu mengalahkan bank konvensional. Ini karena bank sifatnya tersentralisasi sedangkan aktivitas crypto mining bersifat desentralisasi. Risikonya lebih rendah. Selain bebas, juga tidak ada barrier alias penghalang atau pembatasan saat transfer.

Selain itu, juga tidak ada batasan wilayah dan waktu. Ini berbeda dengan bank konvensional yang libur pada Sabtu dan Minggu, sedangkan. “Ini on terus selama nggak kiamat dan jaringan nggak down. Ini akan menjadi masa depan menggantikan bank konvensional,” kata dia.

Selama masa pandemi, dia mengakui, jujur saja saat semua bisnis hampir terdampak dan semua orang butuh pemasukan, sedangkan perangkat adopsinya semakin intens dan meningkat. “Akhir 2020 trennya naik terus. Transaksi meningkat dan kebutuhan validator kayak gini meningkat. Mesin-mesin harganya naik sampai tiga kali lipat, karena ini benar-benar diakui menjadi solusi mendapatkan profit saat pandemi maupun fungsi perbankan itu sendiri,” paparnya.

Dijelaskan, alat tersebut komponennya seperti komputer biasa hanya saja diperbanyak VGA-nya sebab algoritma yang ditambang memerlukan grafik. “VGA seperti komputer biasa, semakin banyak VGA semakin kuat dan banyak keuntungan kita dapat,” kata dia.

Menurut Hanif, perangkat ini sangat solutif. Memang pada awalnya agak repot saat seting tapi kemudian memperoleh pasif income. “Setiap hari bangun tidur dapat uang, dapat koin, menurut saya sangat solutif buat semua kalangan,” ungkapnya.

Dia juga mengakui crypto sampai saat bisa dibilang sebagai makhluk baru yang unik dan aneh. Bisa disebut sebagai mata uang tetapi juga bisa dibilang aset karena terlalu likuid atau cair sehingga mudah ditransaksikan menjadi mata uang.

Sedangkan bila disebut mata uang nilainya naik terus, maka itu termasuk aset. “Itu yang bikin bingung kita padahal ini makhluk baru yang unik sekali bisa menjadi dua bentuk. Sebenarnya tren naik terus tapi ini seperti underground, gerakannya tidak kelihatan. Orang-orang yang lebih dulu mengetahui sudah mendulang keuntungan banyak,” tambahnya.

Dia berharap mata uang kripto adopsinya semakin cepat. Lagi-lagi, kata dia, pemerintah belum memberikan pengakuan secara resmi sehingga regulasinya masih berada pada wilayah abu-abu. “Pajaknya belum ada, apakah pemerintah mau memposisikan dengan pajak yang gede atau bagaimana,” kata dia. (*)