Peduli Lingkungan, SMKN 1 Sewon Tanam Cemara Udang
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan dan kecintaan pada sektor pariwisata di Bantul, digelar kegiatan ekowisata ke Pantai Goa Cemara Dusun Patihan, Gadingsari, Sanden dengan tema "A Preserved Ecosystem To Save Marine Tourism" program keahlian Usaha Perjalanan Wisata (UPW) SMKN 1 Sewon Bantul, Senin (23/5/2022) pagi.
Dipimpin ketua, Nanda Rido Baskoro siswa melakukan kegiatan menanam 30 bibit pohon cemara udang dengan dipandu Sumartono sebagai salah satu pengelola obyek wisata Pantai Goa Cemara. Kegiatan juga dihadiri Wakil Kepala Sekolah Bidang kurikulum, Samsi Wihati Mpd, Wakasek Bidang Humas Chomzana Kinta Marini Mpd dan dari manajeman sekolah, Sujiyo.
Sumartono mengatakan jika pantai tersebut memiliki panjang 1.700 meter dan banyak ditumbuhi pohon cemara udang. Sehingga suasananya memang rindang, sejuk dan menarik kedatangan wisatawan. Bahkan tak jarang tempat tersebut digunakan untuk pemotretan prewedding bagi pasangan calon pengantin.
Cemara udang yang tumbuh subur tersebut awalnya ditanam tahun 2004 dan bibitnya diambil dari wilayah mercusuar dan pedukuhan cangkring. Lahan untuk menanam adalah lahan Sultan Ground.
“Jadi dulu awalnya bibit tersebut dibawa kemari berjalan kaki dengan jarak 400 meter. Karena dulu belum ada akses jalan seperti sekarang,”katanya.
Ternyata tanaman cemara udang tadi tumbuh dengan baik. Selain untuk wisata juga untuk menahan ombak serta mencegah abrasi. Juga mampu sebagai pemecah ombak. Cemara udang (Casuarina equisetifolia), menurut Wikipedia, adalah tumbuhan yang memiliki daun dengan ujung lancip seperti jarum dan memiliki batang yang besar serta keras.
Seperti pohon cemara lainnya, cemara udang memiliki bentuk serupa, daunnya lebat dan tajam. Yang berbeda hanya batangnya meliuk-liuk menambah indah bentuknya, daun cemara udang juga bisa dibentuk sesuai keinginan.
Pohon cemara udang, adalah tumbuhan berbunga dan berkayu dari famili Casuarinaceae. Berbeda dengan jenis cemara lain yang hidup di dataran tinggi yang dingin, cemara udang justru hidup di daerah pesisir dengan pantai berpasir yang suhu udaranya lebih tinggi. Spesies ini juga toleran terhadap garam, sehingga angin pesisir yang banyak mengandung garam tidak akan mengganggu kehidupan spesies ini.
Cemara udang, banyak memberikan manfaat ekologi, antara lain, sebagai pemecah angin, rehabilitasi lahan kritis di pesisir, dan mampu menaikkan hidrogen tanah.
Untuk menanam cemara udang, awalnya lahan pasir dibuat lubang. Lalu diberi pupuk kandang. Barulah bibit tanaman cemara udang ditanam dan disiram air secukupnya.
Sementara Sujiyo mengatakan kegiatan tersebut tentunya memberikan manfaat bagi para siswa untuk lebih mengenal dan mencintai kelestarian lingkungan khususnya pantai. (*)