Buku Berisi Pantun Ini, Diharapkan Akan Mempromosikan Bantul

Buku Berisi Pantun Ini, Diharapkan Akan Mempromosikan Bantul

KORANBERNAS.ID, BANTUL--Seorang warga Dusun Celep RT 07, Kalurahan Srigading,Kapanewon Sanden, Drs Sutanto, membuat buku kumpulan 333 pantun “Rangkaian Kata Sarat Makna”. Buku pantun tersebut diterbitkan untuk mempromosikan potensi wisata, budaya, kuliner dan kerajinan dua kabupaten yakni Bantul dan Kulonprogo.

“Pantun ini saya ciptakan memang untuk dua kabupaten,”kata Sutanto kepada koranbernas.id di kediamannya, Jumat (9/4/2021).

Sebelumnya pria yang mengajar di MTsN 3 Bantul tersebut, mengajar di Kulonrogo. Buku kumpulan pantun ini, telah diserahkan kepada Kepala Dinas pariwisata Bantul Kwinitarto Heru Prabowo S.Sos sehari sebelumnya.

“Saat ini, saya juga sedang menyiapkan 2 buku lagi. Yang satu tinggal edit bagian akhir, yakni kumpulan 222 pantun wisata dengan latarbelakang wisata dan kuliner Kota Yogyakarta, Gunungkidul dan Sleman agar lengkap se DIY. Buku satunya yang tengah dipersiapkan adalah True Story,” kata Sutanto.

Sejak bergabung dengan Komunitas Yuk Menulis pimpinan Vitriya Mardiyati Maret 2020, Sutanto telah membuat 5 buku secara mandiri, yakni “Anggrek Vanda untuk Bunda “(kumpulan 10 cerita anak), “Nada-nada Cinta” (kumpulan 52 puisi), “Pahlawan Ketapel” (kumpulan 15 cerita anak), “Burung Berhati Emas” (kumpulan fabel) dan “Rangkaian Kata Sarat Makna” (kumpulan 333 pantun).

Kwintarto Heru Prabowo memberikan apresiasi yang tinggi atas terbitnya buku tersebut.

“Terbitnya buku kumpulan 333 pantun “Rangkaian Kata Sarat Makna” yang ditulis Mas Sutanto, saya kira menjadi salah satu daya tarik untuk dipromosikan. Karena pariwisata mulai dikenal tidak hanya tentang obyek alamnya, tetapi juga ketika dibahasakan bahkan dipantunkan. Ini tentu saja menjadi salah satu daya tarik yang bisa dinikmati oleh para wisatawan. Artinya melihat keindahan alam akan tersirat makna apa dari pantun yang ditulis,” katanya.

Dirinya juga menyampaikan ucapan terimakasih atas tulisan tentang destinasi wisata/obyek wisata, kerajinan sekaligus kuliner, yang dirangkai dalam bentuk pantun. Harapannya buku tersebut dapat bermanfaat.

“Orang yang membaca buku ini akan penasaran untuk melihat situasi yang sesungguhnya. Membuktikan tempat kuliner sehingga makin meningkat jumlah pengunjung dan masyarakat Kabupaten Bantul semakin sejahtera,” imbuhnya.

Kepala MTsN 3 Bantul Sugeng Muhari, S.Pd.S.i mengaku senang atas terbitnya buku dari guru di madrasahnya. Dirinya berharap, makin banyak karya dan prestasi yang muncul di “Madrasah Hijau” yang beralamat di Wukirsari,Imogiri tersebut.

“Kami terus mendukung siswa maupun guru untuk terus berkarya. Sebab secara langsung akan mendongkrak nama baik madrasah di masyarakat, dan akhirnya masyarakat semakin senang memasukkan putra putri mereka di sekolah ini,” katanya. (*)